Sunday, 18 May 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

EKONOMI & BISNIS

Di Tengah Pandemi Covid-19, Kaori Group Berbagi Sembako dengan Jurnalis

BALIILU Tayang

:

de
WINIE KAORI: Direktur Utama Kaori Group.

Gianyar, baliilu.com – Di tengah pandemi Covid-19 yang menimbulkan dampak ekonomi di berbagai sektor, tak terkecuali para jurnalis yang sehari-hari mewartakan Covid-19 dengan penuh resiko terjangkit virus Corona, Kaori Group yang mengawali merintis di bisnis dupa tergerak menyisihkan sedikit dananya untuk berbagi dengan para jurnalis.

Kaori Group berbagi dengan para jurnalis dengan memberikan paket sembako yang diserahkan langsung Direktur Utama Kaori Group Ni Kadek Winie Kaori IM, SE,MM di Graha Kaori Group di Jalan Raya Mas 60X Ubud Gianyar, Senin (1/6-2020).

Ni Kadek Winie Kaori di depan jurnalis yang sedang meninjau dapur kerja Kaori Group mengungkapkan sengaja mengundang dan berbagi dengan para jurnalis. Karena Winie Kaori merasakan betul para pewarta itu sudah bekerja keras siang dan malam meski dalam kondisi pandemi Covid-19.

de
BANTUAN SEMBAKO: Para jurnalis menerima bantuan sembako dari Kaori Group, Senin (1/6-2020)

Para jurnalis tidak pernah putus menginformasikan tentang perkembangan Covid-19, tentang penanganan PMI, informasi tentang karyawan yang di-PHK atau dirumahkan dll. Jika mereka tetap bekerja di tengah pandemi dengan konsekuensi terjangkit terlebih lagi ikut terdampak, maka sudah sepatutnya Kaori Group menyisihkan dananya untuk para jurnalis agar tetap bisa bekerja, memberikan informasi yang transparan kepada masyarakat.

Pada perjumpaan itu, Winie Kaori juga secara panjang lebar mengisahkan bisnis dupa yang dirintisnya sejak tahun 2010 silam yang kemudian berkembang hingga kini dengan berbagai produk di antaranya air minum kemasan, beras sehat Bali, kopi Bali, body parfum, souvenir. Dan tiga pekan lalu saat pandemi Covid-19, Kaori Group meluncurkan produk pasepan.

Winie Kaori memaparkan produk pasepan yang diluncurkan selain berfungsi sebagai sarana persembahyangan juga bermanfaat sebagai terapi kesehatan. Ide munculnya produk pasepan ini tidak terlepas dari informasi yang didapat dari lontar-lontar usada yang diperoleh di griya.

Baca Juga  Update Covid-19 (11/9) di Bali, 10 Pasien Meninggal, yang Positif Bertambah 144 Orang

Beberapa bahan pasepen diramu dalam satu paket yang cukup untuk kebutuhan sepekan. Di antara bahan yang digunakan yakni kayu gaharu, tembakau, garam wuku, menyan, sindrong jangket yang isinya mesuwi, jebug harum, cengkeh dll yang merupakan bahan obat rempah-rempah, berisi juga bawang merah dan bawang putih yang merupakan bagian dari triketuka yang berfungsi menyomya triloka. Bahan dari pasepan ini merupakan bahan obat yang berfungsi menetralisir sesuatu yang tidak kelihatan atau kasat mata seperti bakteri atau virus.

Karena itu, Winie Kaori mengatakan menggunakan pasepan Kaori tidak harus di Bali, di manapun bisa dan siapa pun dibolehkan selama mendapatkan kasiat dan bermanfaat untuk kesehatan dan keluarga.

Ketika informasi pasepan kaori diluncurkan di medsos seperti di IG, FB, twitter dan grup WA, Winie Kaori mengaku mendapat apresiasi dari netizen. Permintaan terus mengalir. ‘’Di saat pandemi ini, pembeli tidak perlu ke gerai, tetapi bisa melalui online dan barang siap diantar tanpa dipungut ongkir,’’ ucap Winie Kaori yang mengaku selama pandemi Corona sama sekali tidak merumahkan karyawan. Bahkan Kaori Group mengajak para usahawan yang cukup bermodal handphone siap bergabung sebagai resseler dengan keuntungan yang menjanjikan.

Kaori Group memulai usaha dupa tahun 2010 di sebuah garase rumah. Tahun 2010-2013 merupakan masa pengembangan usaha dupa Kaori. Kaori Grup tidak hanya berkiprah di usaha dupa, juga merambah usaha air minum kemasan, beras sehat, gula, parfum, dan suvenir dll. “Dari baru bangun sampai tidur banyak peluang usaha yang bisa ditekuni. Segala keperluan masyarakat inilah yang kami sediakan. Dari lima divisi usaha Kaori, dupa pasupati merupakan produk unggulannya karena punya kelebihan dari dupa lain. Tidak hanya untuk sembahyang, tapi untuk manfaat lain,” tegas peraih penghargaan Enterpreneur Muda 2018 dari OJK Regional  8 Bali dan Nusa Tenggara ini.

Baca Juga  Ny. Putri Koster Ingatkan Masyarakat Peduli dan Melindungi Anak dari Ancaman Pelaku Pedofil

Untuk proses produksi dupa, Kaori menjelaskan dilakukan di dua tempat.  Pabrik 1 di Banjar Kutuh, Ubud khusus mengemas dupa Kaori dan pabrik 2 di Desa Mas khusus untuk memproses dupa dari bahan baku, adonan, proses cetak dupa serta menjemurnya.

Kaori juga membuka program visit factory. Ketika meng-share bagaimana proses produksi dupa, ternyata ada yang lihat dan tertarik. Akhirnya ada sekolah dan kampus yang datang untuk melihat langsung. Waktu visit factory dibuka Selasa dan Jumat pukul 9.00-11.00 atau 15.00-17.00. (gs)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

EKONOMI & BISNIS

Inflasi Bali Tetap Terjaga di Tengah HBKN Galungan

Published

on

By

inflasi bali
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja. (Foto: dok)

Denpasar, baliilu.com – Berdasarkan rilis BPS Provinsi Bali, perkembangan harga gabungan kabupaten/kota perhitungan inflasi di Provinsi Bali pada April 2025 secara bulanan mengalami inflasi sebesar 0,73% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi 1,61% (mtm).

Secara tahunan, inflasi Provinsi Bali meningkat menjadi 2,30% (yoy) dari 1,89% (yoy) pada Maret 2025, dan masih terjaga dalam rentang target 2,5±1%. Inflasi bulan April 2025 di Provinsi Bali tetap terkendali, namun terdapat beberapa komoditas yang perlu mendapat perhatian karena mengalami peningkatan harga seperti komoditas bawang merah dan bawang putih. Untuk itu, ke depan tetap diperlukan penguatan pengendalian inflasi melalui kolaborasi, inovasi, dan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) khususnya dalam rangkaian Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Kuningan dan libur nasional pada Mei 2025. Secara spasial, seluruh Kota/Kabupaten IHK mengalami inflasi bulanan dan tahunan.

Kabupaten Tabanan mengalami inflasi bulanan tertinggi sebesar 1,09% (mtm) atau 2,52% (yoy), diikuti Kota Singaraja yang mengalami inflasi bulanan sebesar 0,80% (mtm) atau 1,82% (yoy). Selanjutnya, Kota Denpasar mengalami inflasi bulanan sebesar 0,69% (mtm) atau 2,69% (yoy), dan Kab. Badung mengalami inflasi bulanan sebesar 0,49% (mtm) atau 1,80% (yoy).

Secara bulanan, inflasi di Provinsi Bali terutama disumbang oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, seiring dengan normalisasi tarif listrik dan peningkatan harga emas perhiasan. Berdasarkan komoditasnya, secara tahunan inflasi bulan April 2025 terutama bersumber dari kenaikan harga cabai rawit, daging babi, kopi bubuk, bawang merah, dan minyak goreng.

Baca Juga  Salurkan BLT-DD Tahap II, Bupati Giri Prasta Tekankan KPM harus Sesuai Kriteria

Sementara itu, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga tomat, daging ayam ras, sawi hijau, telur ayam ras, dan bensin. Penurunan harga daging ayam ras seiring dengan peningkatan pasokan ayam pedaging dari daerah sentra. Ke depan, beberapa risiko yang perlu diwaspadai antara lain peningkatan permintaan barang dan jasa pada libur nasional di akhir Mei, dan kenaikan harga emas perhiasan serta minyak goreng seiring tingginya harga global emas dan Crude Palm Oil (CPO).

Selain itu, terdapat risiko peningkatan harga daging babi didorong tetap tingginya permintaan dari luar daerah di tengah rangkaian HBKN.

Untuk memitigasi risiko inflasi ke depan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja mengungkapkan bahwa Bank Indonesia Bali terus memperkuat sinergi dan inovasi bersama seluruh Kabupaten/Kota di Bali untuk mengimplementasikan strategi 4K pengendalian inflasi, yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif. Dalam jangka menengah panjang, Bank Indonesia Bali juga mengajak seluruh TPID untuk bersama-sama menjaga stabilitas harga dan mewujudkan ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas lahan pertanian. Produktivitas dapat ditingkatkan melalui penguatan implementasi regulasi perlindungan lahan pangan berkelanjutan dan mitigasi alih fungsi lahan, penguatan pengairan, implementasi benih unggul, serta perluasan hilirisasi.

Selanjutnya, kata Erwin, Bank Indonesia bersama TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota di Bali akan terus memperkuat dan memperluas implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), melalui peningkatan produktivitas pertanian, optimalisasi kerjasama antar daerah, peningkatan efisiensi rantai pasok dengan penciptaan ekosistem ketahanan pangan yang melibatkan BUMDes, perumda pangan, dan koperasi, serta kerja sama hulu-hilir antara petani, penggilingan, perumda pangan, dan horeka (hotel, restoran, dan kafe) disertai dengan penguatan implementasi regulasi optimalisasi penggunaan produk lokal oleh horeka di daerah.

Baca Juga  Gubernur Koster Resmikan Digitalisasi Pembayaran Kawasan Pariwisata dan Soft Launching Web Pasar Se-Bali

“Melalui sinergi tersebut, Bank Indonesia Bali meyakini inflasi Provinsi Bali pada tahun 2025 akan tetap terjaga dalam kisaran target inflasi nasional 2,5%±1%,‘‘ pungkasnya. (gs/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Resiliensi Ekonomi Indonesia: Langkah Pemerintah Hadapi Gejolak Global

Published

on

By

ekonomi indonesia
Pada Triwulan I-2025, ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 4,87% (yoy), melampaui negara-negara ASEAN lainnya. (Foto: kemenkeu.go.id)

Jakarta, baliilu.com – Indonesia tetap menunjukkan ketahanan ekonominya meskipun menghadapi ketidakpastian global yang disebabkan oleh kebijakan perdagangan internasional yang berubah-ubah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan langkah-langkah strategis yang diambil oleh pemerintah untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, melalui keterangan resminya (7/5).

Salah satu fokus utama adalah perundingan tarif dengan Amerika Serikat yang sedang berlangsung sejak kebijakan tarif resiprokal. Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa perundingan terkait tarif resiprokal sudah dimulai dan diharapkan dapat selesai dalam waktu 60 hari, sebagaimana yang telah disepakati. Pemerintah Indonesia tidak hanya menyatakan sikap, tetapi juga mengajukan proposal konkret kepada AS dengan semangat kerja sama bilateral yang adil.

Selain itu, Pemerintah juga menekankan pentingnya diversifikasi mitra dagang sebagai respons terhadap ketidakpastian global.

“Target kita memang memperluas pasar. Jadi kalau kita melihat episentrumnya di Amerika untuk ketidakpastian dan gejolak ini, maka kita mencari daerah lain yang kita bisa masuki,” lanjut Menko Airlangga dikutip dari laman kemenkeu.go.id.

Indonesia akan terus mengoptimalkan kerja sama internasional melalui forum-forum seperti RCEP, I-EU CEPA, dan CPTPP untuk memperluas akses pasar di luar AS.

Meskipun menghadapi tantangan global, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang solid. Pada Triwulan I-2025, ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 4,87% (yoy), melampaui negara-negara ASEAN lainnya. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor konsumsi rumah tangga dan sektor produksi seperti pertanian yang mencatatkan pertumbuhan 10,52%.

Pemerintah juga mencatatkan penciptaan lapangan pekerjaan yang cukup signifikan pada kuartal pertama 2025, dengan 594.104 lapangan pekerjaan tercipta dari sektor industri PMDN dan PMA. Menko Airlangga menyampaikan bahwa ini adalah bukti nyata bahwa meskipun ada ketidakpastian global, Indonesia mampu menjaga momentum positif dalam penciptaan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi. (gs/bi)

Baca Juga  Kasatgas Covid-19 Dewa Indra: 313 PMI Negatif, Ajak Masyarakat Awasi Selama Karantina Mandiri

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

EKONOMI & BISNIS

Survei Maret 2025, Optimisme Konsumen Bali Tetap Terjaga

Published

on

By

RAMAI: Suasana di pasar tradisional yang selalu ramai pembeli menandai optimisme konsumen Bali tetap terjaga. (Foto: gs)

Denpasar, baliilu.com – Optimisme konsumen di Bali pada Maret 2025, masih terus bertumbuh di tengah tantangan global dan nasional yang semakin dinamis. Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia Provinsi Bali periode Maret 2025, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat pada level optimis (indeks >100), meningkat sebesar 0,9% (mtm) dari 137,8 menjadi 139,0.

Pertumbuhan IKK secara moderat sejalan dengan adanya perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nyepi dan Ramadan. Capaian IKK Provinsi Bali lebih tinggi daripada nasional yang justru mengalami penurunan menjadi 121,1 dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 126,4.

Survei Konsumen merupakan survei bulanan yang dilakukan Bank Indonesia untuk mengetahui tingkat keyakinan konsumen mengenai kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian ke depan.

Peningkatan komponen IKK terjadi pada Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar 2,8% (mtm) menjadi 151,3. Sementara tertahannya pertumbuhan IKK lebih tinggi disebabkan oleh penurunan pada Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar -1,3% (mtm) menjadi 126,7. Meskipun demikian, Indeks Kegiatan Usaha Saat Ini tetap terjaga sejak periode sebelumnya sebesar >100,0.

Hal tersebut menunjukkan bahwa optimisme konsumen masih tetap terjaga terhadap prospek ekonomi. Berbagai upaya dan sinergi pemerintah telah diimplementasikan untuk menjaga konsumsi di Provinsi Bali, antara lain intensifikasi operasi pasar murah dan pemantauan harga komoditas bahan pangan utama seperti beras, cabai, bawang, telur, gula pasir, dan minyak goreng.

Selain itu, pemerintah juga menerapkan diskon harga tiket pesawat pada periode Idulfitri 2025. Melalui berbagai upaya tersebut, inflasi Provinsi Balisampai dengan Maret 2025 tetap terjaga pada level 1,89% (yoy) dan berada dalam rentang target 2,5±1%.

Baca Juga  Gubernur Koster Resmikan Digitalisasi Pembayaran Kawasan Pariwisata dan Soft Launching Web Pasar Se-Bali

Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus bersinergi untuk menjaga stabilitas inflasi di Bali demi menjaga daya beli masyarakat. Stabilitas inflasi yang terjaga diharapkan mampu mendorong konsumsi rumah tangga, meningkatkan investasi, serta mendukung produktivitas ekonomi di Bali.

Dukungan berupa stimulus dari pemerintah diharapkan mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi Bali yang berkelanjutan, meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi nasional dan global. Oleh karena itu, kolaborasi antara Bank Indonesia, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat memegang peranan penting dalam menjaga kestabilan harga serta memperkuat daya beli. (gs/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca