Denpasar, baliilu.com – Ketua TP PKK Provinsi
Bali Ny. Putri Suastini Koster
menyatakan peran yang bisa diambil PKK dalam membantu program
pemerintah, salah satunya membantu program Pemerintah Provinsi Bali dalam pengurangan sampah. Menurut Suastini Koster, Gubernur
Koster sudah menerbitkan Pergub Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan
Sampah Plastik
Sekali Pakai dan Pergub Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis
Sumber.
“Di sini PKK Provinsi Bali bisa berperan
dengan mengedukasi masyarakat supaya tidak membuang sampah ke TPA. Bantulah
memberikan pemahaman bahwa sampah harus diolah dan diselesaikan dulu di tingkat
rumah tangga,’’ kata Putri Koster dalam acara dialog Wirasa di TVRI, bersama narasumber lainnya yaitu Kepala Dinas Lingkungan
Hidup Provinsi Bali I Made Teja dan Direktur Bank Sampah DYWIK Bangli yang membahas terkait Peran PKK dalam
mengatasi sampah di Bali.
“Ayo kita gerak. Jangan pikir buang
sampah ke TPA saja. Kita PKK yang ada di sini yuk mulai sekarang mengedukasi
anggota keluarga dulu, terus ke masyarakat luas untuk kelola sampah berbasis
sumber. Dengan demikian, kita sudah bergerak menyukseskan program
pemerintah,” ajaknya.
Dalam kesempatan itu, Suastini Koster juga
mengingatkan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya agar tidak saling
memindahkan sampah yang diproduksi. “Jika produksi sampah itu dari rumah
kita, ya jangan dibawa ke rumah orang lain. Jika sampah itu adalah milik
kabupaten kita, ya jangan dibawa ke kabupaten lain, karena mereka bukan tempat
penampungan yang selalu siap untuk mencium bau busuk sampah yang datang dari
wilayah luar,” ujar seniman
multi talenta ini.
“Bali
harus menjadi contoh. Kita sudah capek studi banding ke luar, tapi tidak pernah
akan ada hasilnya. Kita tidak boleh lupa menjaga generasi muda kita dari
ancaman seperti halnya bahaya narkoba, pergaulan bebas. Dari situ kemudian akan
muncul penyakit virus-virus yang menyebar di dalam tubuh. Coba bayangkan kalau
generasi muda kita yang ada adalah calon-calon pemimpin, 10 sampai 20 tahun
mendatang sudah rusak,’’ Putri Koster
mengingatkan.
Apa yang diharapkan oleh bangsa ini oleh
pemimpin yang sudah tidak sehat. Kalau generasi milenial itu ada bayang-bayang
kolonial kita tidak akan bisa bicara NKRI harga mati, karena kita sudah mati
duluan oleh virus itu sendiri.
‘’Sebagai tim penggerak PKK kita harus tularkan kepada ibu-ibu, kita
sosialisasikan apa yang sedang mengancam kita, apa yang sedang kita hadapi,
bagaimana mencari solusinya. Salah satu caranya adalah sosialisasi,’’ katanya.
Selain itu Putri Koster juga menyinggung
terkait Pengelolaan
HATInya PKK
di tingkat rumah tangga. Dimana diharapkan ibu-ibu dapat berperan aktif dalam
mengelola halaman pekarangannya. Selain diharapkan tetap asri juga tanaman
tersebut dapat bermanfaat dan memenuhi kebutuhan rumah tangga, sehingga ibu-ibu
dapat menghemat pengeluaran dalam membeli bumbu-bumbu dapur.
Untuk itu Putri Koster berharap pada seluruh
masyarakat agar turut melaksanakan pergub yang telah dibuat oleh pemerintah
karena penyelesaian dari semua permasalahan adalah diri kita sendiri.
Sementara itu, Kadis LH Provinsi Bali mengatakan
berdasarkan pemetaan sampah di Bali khususnya nanti pada
hari raya,
pasti akan ada peningkatan sampah 20% dan kebanyakan sampah tersebut adalah
sisa-sisa upacara.
Dengan adanya pergub pengelolaan sampah,
diharapkan masyarakat dapat mengolah sampahnya sendiri di lingkungan rumah tangga.
Misalnya sampah organik bisa dijadikan pupuk, sampah unorganik dapat dijual
kepada bank-bank sampah yang ada di lingkungan tempat tinggal.
Selama ini pihaknya telah bekerjsama dengan
berbagai pihak dalam sosialisasi pergub penanggulangan sampah plastik, bagi
dari lingkungan pendidikan, tempat perbelanjaan dan desa adat. “Dimana saat ini
kami sedang menyusun awig-awig atau peraturan di
tingkat desa adat terkait pengolahan sampah di lingkungan
rumah tangga, saat ini masih dalam pembahasan dengan para bendesa adat di Bali,” katanya.
Ia berharap dengan gencarnya sosialisasi yang dilakukan, masyarakat dapat
memahami pentingnya menjaga lingkungan dan mulai bergerak untuk peduli
terdahap keberadaan sampah. (*/balu1)