Friday, 11 October 2024
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

KESEHATAN

Lab RS Sanglah Sudah Beroperasi, Tes Covid-19 Butuh Waktu 15 Menit

BALIILU Tayang

:

de
GUBERNUR BALI WAYAN KOSTER

Denpasar, baliilu.com – Sejak laboratorium RS Sanglah beroperasi per 26 Maret 2020, tes Covid-19 di Bali hanya membutuhkan waktu 15 menit. ‘’Hasil rapid test keluar dalam waktu 15 menit sehingga tak membutuhkan waktu lama untuk mengetahui hasilnya. Menurut informasi dari dokter, tingkat akurasinya mencapai 99 persen,’’ ujar Gubernur Koster saat wawancara dengan TV nasional, Sabtu (28/3-2020) sore.

Rapid test sudah mulai dilakukan kemarin yang diprioritaskan bagi tenaga medis yang bertugas di rumah sakit rujukan untuk memastikan tenaga ini betul-betul sehat. ‘’Kami juga memprioritaskan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bali yang baru pulang dari berbagai negara. PMI yang dikarantina sudah menjalani rapid test, hasilnya negatif dan diberi surat keterangan sehat  dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing selanjutnya melakukan isolasi mandiri.

Lebih lanjut dikatakan, Menteri Kesehatan telah memberikan izin Rumah Sakit Sanglah untuk melakukan pemeriksaan uji swab. ‘’Kami telah menyiapkan fasilitas untuk itu termasuk tenaga medisnya, sehingga mulai tanggal 26 Maret, RS Sanglah sudah bisa melakukan uji swab terhadap PDP Covid-19,’’ kata Gubernur.

Dengan demikian hasil pemeriksaannya akan menjadi lebih cepat karena selama ini mengirimkannya ke Jakarta juga belakangan ke Surabaya. Hasilnya cukup lama karena antrean cukup banyak dari berbagai daerah. Sekarang sudah bisa melakukan secara mandiri di Rumah Sakit Sanglah Denpasar.

Gubernur juga menyampaikan perkembangan Covid-19 di Bali secara komulatif sampai Sabtu (28/3) PDP berjumlah 130 orang. Dari jumlah tersebut yang dinyatakan negatif Covid-19 sebanyak 87 orang dan setelah dinyatakan sehat dibolehkan keluar balik ke rumah.

Sementara  jumlah pasien positif Covid-19 ada 9 orang dimana 4 WNA dan 5 WNI dan masih terdapat 38 orang yang masih dirawat di RS baik di Sanglah, maupun di 10 RS milik pemerintah yang tersebar di kabupaten/kota. ‘’Kami masih memiliki ketersediaan ruang isolasi yang memadai sekiranya ada tambahan pasien positif Covid-19 dan astungkara sampai saat ini yang positif  9 orang,’’ ujar Gubernur Koster.

Baca Juga  Update Covid-19 di Denpasar (10/9), Pasien Sembuh Melonjak 43 Orang, Kasus Positif Bertambah 19 Orang

Sejalan dengan itu, kata Gubernur setelah mendengarkan masukan dari berbagai pihak, Pemprov Bali  telah menyiapkan RS PTN Udayana sebagai pusat isolasi pasien Covid-19 maupun pusat pencegahan. Ditegaskan RS PTN Udayana yang akan difungsikan tanggal 7 April, sekarang masih dalam persiapan.  Kalau sudah siap, maka rumah sakit-rumah sakit daerah lainnya yang saat ini merawat pasien Covid-19 akan diberhentikan supaya penyebarannya bisa dilokalisir, tidak menyebar ke berbagai daerah . Sehingga pengelolaan Covid-19 hanya dipusatkan di RS PTN Udayana.

Terkait fasilitas yang diperlukan untuk penanganan Covid-19, Pemprov Bali  telah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat alat pelindung diri sebanyak 4000 unit dan juga kemarin mendapat kiriman rapid test sebanyak 3800 unit dan itu baru tahap pertama juga akan dikirim lagi pada tahap berikutnya. Sampai saat ini apa yang sudah dikirim sudah langsung didistribusikan oleh satgas ke rumah sakit rujukan yang melaksanakan penanganan Covid-19 di semua kabupaten/ kota yang ada di Bali.

Menjawab kepulangan PMI, Pemprov Bali  memperoleh informasi dari kedubes bahwa mereka akan kembali. ‘’Kami mengantisipasi,  berkoordinasi dengan pihak penerbangan, travel, agen yang mengirim tenaga kerja ke luar negeri kemudian cek jadwal penerbangannya ke Bali sampai di Bandara Ngurah Rai atau di pelabuhan. Sesuai dengan prosedur yang ditetapkan kementerian kesehatan kami harus memeriksa melalui jalur khusus. Mereka harus memperlihatkan sertifikat kesehatan yang berlaku internasional. Kalau memang menunjukkan sertifikat sehat dan tidak berasal dari negara terjangkit corona, maka diizinkan untuk pulang,’’ ujarnya.

Tetapi kalau berasal dari negara yang terjangkit corona maka harus dikarantina, kemudian diperiksa setelah dinyatakan sehat atau negatif baru boleh pulang. Kalau dia ternyata positif maka dia harus diisolasi di rumah sakit. Sejauh ini sebagian besar dari ribuan yang pulang hanya sekitar 41 yang sudah masuk karantina dan belum ada yang dinyatakan positif dan semuanya negatif. Sudah kami periksa sehingga mereka sudah bisa pulang dan malam ini juga akan datang lagi dari beberapa negara. (*/gs)

Baca Juga  Update Covid-19 Jumat (15/5) Sembuh Nambah 8 Orang, Dewa Indra: Tanpa Pakai Masker Pelayanan Publik Agar Ditolak

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KESEHATAN

Dekatkan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat, Sekda Alit Wiradana Tinjau Safari Kesehatan di Br. Eka Sila

Published

on

By

safari kesehatan denpasar
SAFARI KESEHATAN: Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan Kota Denpasar terus menggencarkan pelaksanaan Safari Kesehatan yang kali ini menyasar lingkungan Banjar Eka Sila, Desa Pekraman Denpasar, Kecamatan Denpasar Barat, Selasa (23/7). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan Kota Denpasar terus menggencarkan pelaksanaan Safari Kesehatan yang kali ini menyasar lingkungan Banjar Eka Sila, Desa Pekraman Denpasar, Kecamatan Denpasar Barat, Selasa (23/7).

Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana mengatakan, dengan adanya kegiatan Safari Kesehatan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 Tahun 2024 ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik. Hal ini juga masyarakat dapat kesempatan untuk konsultasi terkait kesehatan dan juga dapat meningkatkan pola hidup yang lebih baik.

“Kami berharap kepada masyarakat khususnya yang berada di wilayah Banjar Eka Sila dapat memanfaatkan momentum safari kesehatan ini sebagai wahana konsultasi kesehatan dalam rangka mendukung terciptanya masyarakat Kota Denpasar yang sehat,” pungkasnya.

Sementara Sekdis Kesehatan Kota Denpasar, dr. A.A.N Gede Dharmayuda saat ditemui di sela kegiatan mengatakan, bahwa pelaksanaan Safari Kesehatan ini merupakan rangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 Tahun 2024, dan untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Dalam Safari Kesehatan kali ini, memberikan pelayanan kesehatan, pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan kesehatan gigi, screening Penyakit Tidak Menular (cek tensi, gula darah, asam urat dan kolesterol), serta pengobatan yang dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas II Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Barat. Dan dalam hal ini juga dilaksanakan posyandu balita & posyandu lansia,” kata Ngurah Dharmayuda.

Pihaknya juga mengatakan pada safari kesehatan ini bekerjasama dengan YPK (Yayasan Peduli Kemanusiaan Bali) yang memberikan pelayanan fisioterapi, dan pemeriksaan THT, John Fawcett Foundation Indonesia (JFF) yang memberikan pemeriksaan kesehatan mata, pemberian kaca mata berlensa plus minus, serta obat tetes mata, serta Poltekkes Kemenkes Denpasar yang memberikan pelayanan kesehatan komplementer, edukasi, pameran produk untuk pencegahan stunting hingga pemberian vitamin bagi masyarakat.

Baca Juga  Update Covid-19 di Denpasar (10/9), Pasien Sembuh Melonjak 43 Orang, Kasus Positif Bertambah 19 Orang

“Kami berharap dengan pelaksanaan ini masyarakat dapat lebih intensif dalam melakukan pengecekan kesehatan. Terlebih dalam safari kesehatan ini tidak dipungut biaya dan menyasar dari lingkungan masyarakat yang paling bawah yakni lingkup banjar, sehingga masyarakat dapat lebih mudah untuk melakukan pengecekan kesehatan,” ungkap Ngurah Dharmayuda. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Wawali Arya Wibawa Tinjau Pelaksanaan PIN

Published

on

By

wawali arya wibawa
TETESKAN VAKSIN: Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa meneteskan vaksin kepada balita saat meninjau pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di Kota Denpasar, Selasa (23/7) bertempat di Balai Banjar Karang Suwung Pedungan. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pekan Imunisasi Nasional (PIN) berlangsung serentak di Kota Denpasar, Selasa (23/7). Pelaksanaan PIN untuk Imunisasi Polio ditinjau Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa di Banjar Karang Suwung Pedungan Denpasar.

Dalam kesempatan ini Wawali Arya Wibawa memberikan tetesan imunisasi pertama kepada anak-anak, dan memberikan semangat sembari berbincang serta melakukan pengecekan Buku Kesehatan Ibu dan Anak.

Wawali Arya Wibawa di sela-sela kegiatan berharap, seluruh orang tua memiliki kesadaran untuk memberikan vaksin polio kepada putra-putrinya. Sehingga pencegahan dapat dilakukan sejak dini, walaupun saat ini tidak ada kasus penderita polio di Denpasar.

“Kita berharap para orang tua yang memiliki anak berusia nol sampai tujuh tahun dapat membawa buah hatinya ke posyandu, dan mendapatkan vaksin polio, sehingga Kota Denpasar bebas penyakit polio,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Anak Agung Ayu Agung Candrawati mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar telah menyiapkan 896 Pos PIN Polio, dan juga terdapat 141 pos Imunisasi Polio yang tersebar di posyadu, banjar-banjar, sekolah PAUD maupun SD.

“Di mana vaksin ini diberikan 2 tetes dengan interval minimal satu bulan, sehingga aman bagi anak secara bertahap. PIN tahap pertama dimulai pada 23 Juli sampai 29 Juli 2024, sedangkan PIN tahap kedua dimulai pada 6 Agustus sampai 12 Agustus 2024, dengan sasaran seluruh anak berusia 0-7 tahun di Denpasar dan tidak memandang status imunisasi sebelumnya,” ujarnya.

Lebih lanjut dr. Anak Agung Ayu Agung Candrawati menjelaskan, vaksin yang digunakan, yakni Vaksin nOPV2 merupakan vaksin yang hanya digunakan dalam program imunisasi respons terhadap KLB Polio tipe II dan tidak digunakan dalam imunisasi rutin. Vaksin nOPV2 yang digunakan telah bersertifikat PreQualified (PQ) dari WHO dan memiliki Nomor Izin Edar dari BPOM, yakni NIE: DKL2302908336A1.

Baca Juga  MGPSSR Bali Bentuk Satgas Covid-19, Gelar Aksi Sosial di Wilayah Tabanan

“Kepada balita yang belum vaksin tahap pertama selama satu minggu ini akan dilakukan pendataan langsung selama lima hari kedepan dengan sistem jemput bola. Hal ini agar semua balita/anak-anak usia 0-7 tahun bisa mendapatkan vaksinasi secara keseluruhan,” ujarnya. (eka/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Pencanangan PIN Polio di Badung, Sasaran 60.412, Target Cakupan Imunisasi 100 Persen

Published

on

By

pin polio badung
TETESKAN VAKSIN POLIO: Wabup Ketut Suiasa meneteskan vaksin polio kepada balita dan anak-anak saat ‘’kick off’’ Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024 di Br. Gulingan, Desa Adat Tegal Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Selasa (23/7). (Foto: Hms Badung)

Badung, baliilu.com – Dalam upaya mendukung program strategis nasional, salah satunya penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio, Pemerintah Kabupaten Badung mencanangkan/kick off Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2024 di Br. Gulingan, Desa Adat Tegal Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Selasa (23/7).

Pencanangan PIN Polio dilakukan oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa ditandai dengan meneteskan vaksin polio kepada balita dan anak-anak. PIN polio wajib diberikan kepada bayi, balita dan anak-anak usia 0-7 tahun, 11 bulan, 29 hari. Sasaran PIN polio di Badung sebanyak 60.412 orang dengan target cakupan imunisasi mencapai 100 persen. Acara tersebut dihadiri Ketua DPRD Badung diwakili anggota DPRD I Nyoman Dirgayusa, Forkopimda Badung, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Balai Besar POM Denpasar, Perbekel Darmasaba dan Organisasi Kewanitaan di Badung.

Dalam sambutannya Wabup Suiasa menekankan, PIN polio sangat penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang sehat berkualitas. Kegiatan ini dalam upaya mengantisipasi dan pencegahan penyebaran penyakit polio yang berdampak pada kesehatan anak-anak.

“Sampai saat ini penyakit polio belum ada obatnya, melalui PIN polio bagaimana mencegah dampak polio bagi anak-anak kita. Sasaran kita di Badung 60 ribu orang lebih. Meskipun dinas kesehatan menargetkan cakupan imunisasi 95 persen, namun kami minta bisa hingga 100 persen,” ujar Suiasa.

Untuk menyukseskan PIN polio diharapkan semua pihak ikut terlibat dan menyosialisasikan kegiatan ini kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Badung. “Perlu gerakan bersama dengan mengaktifkan posyandu dan kader pembangunan desa. Dengan gerakan yang terstruktur, sistematis dan masif, semoga PIN polio di Badung berjalan sukses,” pintanya.

Kadis Kesehatan Badung diwakili Sekretaris Diskes dr. Ni Raka Setiawati melaporkan, penyakit polio adalah penyakit yang masih mengancam, meskipun telah banyak negara yang berhasil membasmi penyakit ini. Namun keberadaannya masih menjadi tantangan bagi banyak negara termasuk Indonesia. Indonesia merupakan wilayah resiko tinggi penularan polio dan terjadinya KLB polio di wilayah Indonesia. Oleh karena itu PIN polio 2024 menjadi bagian dari strategi nasional untuk mengendalikan dan mencegah penyebaran penyakit polio di tanah air.

Baca Juga  Jelang Pujawali di Pura Sakenan, Rai Mantra Ingatkan Tatalaksana Upacara dan Penerapan Prokes yang Ketat

ujuan PIN polio yaitu meningkatkan cakupan imunisasi, memastikan bahwa setiap anak mendapatkan dosis imunisasi polio sesuai jadwal yang ditentukan. Mencegah penyebaran polio di masyarakat melalui cakupan imunisasi yang luas. Sasaran PIN polio untuk anak usia 0-7 tahun, 11 bulan, 29 hari dengan jumlah sasaran 60.412 orang. Terdiri dari sasaran posyandu 34.510, sasaran PAUD 2.023, sasaran TK 12.415 dan sasaran SD/MI 11.646. Total pos PIN sebanyak 1.105 dengan kelengkapan vaksin, logistik dan SDM yang mencukupi. Target cakupan imunisasi di seluruh wilayah sebesar 95 %.

“Dengan kick off PIN polio kami harapkan dapat terbentuk semangat kebersamaan dan komitmen untuk menjalankan PIN polio dengan baik. Partisipasi aktif masyarakat sangatlah penting untuk mencapai target cakupan imunisasi yang optimal,” harapnya. (gs/bi)

dprd bali
Advertisements
iklan galungan dprd badung
Advertisements
galungan
Advertisements
gelombang 4b
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca