Wednesday, 26 March 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

KESEHATAN

Lab RS Sanglah Sudah Beroperasi, Tes Covid-19 Butuh Waktu 15 Menit

BALIILU Tayang

:

de
GUBERNUR BALI WAYAN KOSTER

Denpasar, baliilu.com – Sejak laboratorium RS Sanglah beroperasi per 26 Maret 2020, tes Covid-19 di Bali hanya membutuhkan waktu 15 menit. ‘’Hasil rapid test keluar dalam waktu 15 menit sehingga tak membutuhkan waktu lama untuk mengetahui hasilnya. Menurut informasi dari dokter, tingkat akurasinya mencapai 99 persen,’’ ujar Gubernur Koster saat wawancara dengan TV nasional, Sabtu (28/3-2020) sore.

Rapid test sudah mulai dilakukan kemarin yang diprioritaskan bagi tenaga medis yang bertugas di rumah sakit rujukan untuk memastikan tenaga ini betul-betul sehat. ‘’Kami juga memprioritaskan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bali yang baru pulang dari berbagai negara. PMI yang dikarantina sudah menjalani rapid test, hasilnya negatif dan diberi surat keterangan sehat  dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing selanjutnya melakukan isolasi mandiri.

Lebih lanjut dikatakan, Menteri Kesehatan telah memberikan izin Rumah Sakit Sanglah untuk melakukan pemeriksaan uji swab. ‘’Kami telah menyiapkan fasilitas untuk itu termasuk tenaga medisnya, sehingga mulai tanggal 26 Maret, RS Sanglah sudah bisa melakukan uji swab terhadap PDP Covid-19,’’ kata Gubernur.

Dengan demikian hasil pemeriksaannya akan menjadi lebih cepat karena selama ini mengirimkannya ke Jakarta juga belakangan ke Surabaya. Hasilnya cukup lama karena antrean cukup banyak dari berbagai daerah. Sekarang sudah bisa melakukan secara mandiri di Rumah Sakit Sanglah Denpasar.

Gubernur juga menyampaikan perkembangan Covid-19 di Bali secara komulatif sampai Sabtu (28/3) PDP berjumlah 130 orang. Dari jumlah tersebut yang dinyatakan negatif Covid-19 sebanyak 87 orang dan setelah dinyatakan sehat dibolehkan keluar balik ke rumah.

Sementara  jumlah pasien positif Covid-19 ada 9 orang dimana 4 WNA dan 5 WNI dan masih terdapat 38 orang yang masih dirawat di RS baik di Sanglah, maupun di 10 RS milik pemerintah yang tersebar di kabupaten/kota. ‘’Kami masih memiliki ketersediaan ruang isolasi yang memadai sekiranya ada tambahan pasien positif Covid-19 dan astungkara sampai saat ini yang positif  9 orang,’’ ujar Gubernur Koster.

Baca Juga  “Endorse” Kuliner Bersama UMKM, Ketua K3S Ny. IA Selly Mantra Bagikan Donasi kepada Warga Terdampak Covid-19.

Sejalan dengan itu, kata Gubernur setelah mendengarkan masukan dari berbagai pihak, Pemprov Bali  telah menyiapkan RS PTN Udayana sebagai pusat isolasi pasien Covid-19 maupun pusat pencegahan. Ditegaskan RS PTN Udayana yang akan difungsikan tanggal 7 April, sekarang masih dalam persiapan.  Kalau sudah siap, maka rumah sakit-rumah sakit daerah lainnya yang saat ini merawat pasien Covid-19 akan diberhentikan supaya penyebarannya bisa dilokalisir, tidak menyebar ke berbagai daerah . Sehingga pengelolaan Covid-19 hanya dipusatkan di RS PTN Udayana.

Terkait fasilitas yang diperlukan untuk penanganan Covid-19, Pemprov Bali  telah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat alat pelindung diri sebanyak 4000 unit dan juga kemarin mendapat kiriman rapid test sebanyak 3800 unit dan itu baru tahap pertama juga akan dikirim lagi pada tahap berikutnya. Sampai saat ini apa yang sudah dikirim sudah langsung didistribusikan oleh satgas ke rumah sakit rujukan yang melaksanakan penanganan Covid-19 di semua kabupaten/ kota yang ada di Bali.

Menjawab kepulangan PMI, Pemprov Bali  memperoleh informasi dari kedubes bahwa mereka akan kembali. ‘’Kami mengantisipasi,  berkoordinasi dengan pihak penerbangan, travel, agen yang mengirim tenaga kerja ke luar negeri kemudian cek jadwal penerbangannya ke Bali sampai di Bandara Ngurah Rai atau di pelabuhan. Sesuai dengan prosedur yang ditetapkan kementerian kesehatan kami harus memeriksa melalui jalur khusus. Mereka harus memperlihatkan sertifikat kesehatan yang berlaku internasional. Kalau memang menunjukkan sertifikat sehat dan tidak berasal dari negara terjangkit corona, maka diizinkan untuk pulang,’’ ujarnya.

Tetapi kalau berasal dari negara yang terjangkit corona maka harus dikarantina, kemudian diperiksa setelah dinyatakan sehat atau negatif baru boleh pulang. Kalau dia ternyata positif maka dia harus diisolasi di rumah sakit. Sejauh ini sebagian besar dari ribuan yang pulang hanya sekitar 41 yang sudah masuk karantina dan belum ada yang dinyatakan positif dan semuanya negatif. Sudah kami periksa sehingga mereka sudah bisa pulang dan malam ini juga akan datang lagi dari beberapa negara. (*/gs)

Baca Juga  Instruksi Gubernur Bali Nomor 8551 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Penanganan Covid-19

Advertisements
iklan dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KESEHATAN

Kunjungan Spesialis Obgyn ke Puskesmas, Tingkatkan Keterampilan Nakes untuk Pelayanan Prima bagi Ibu Hamil

Published

on

By

obgyn puskesmas buleleng
Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng saat intensifkan program Kunjungan Spesialis Obgyn (SPOG) ke Puskesmas yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali. (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng intensifkan program Kunjungan Spesialis Obgyn (SPOG) ke Puskesmas yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Program ini tidak hanya memberikan akses pemeriksaan bagi ibu hamil oleh dokter spesialis, tetapi juga bertujuan meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas dalam memberikan pelayanan prima kepada ibu hamil.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, Nyoman Budiastawan, menjelaskan bahwa melalui kunjungan ini, dokter umum dan bidan di Puskesmas mendapatkan pelatihan langsung dari dokter spesialis obstetri dan ginekologi dalam hal pemeriksaan kehamilan, deteksi risiko tinggi, serta penggunaan USG dasar.

“Diharapkan setelah mendapatkan pendampingan dari dokter spesialis, tenaga medis di Puskesmas mampu melakukan pemeriksaan dengan USG secara mandiri. Ini akan sangat membantu dalam deteksi dini risiko kehamilan, sehingga ibu hamil dapat memperoleh penanganan yang tepat sejak awal,” ujar Budiastawan, Jumat (14/3).

Budiastawan menjelaskan, pada semester pertama, program ini telah dilaksanakan di 16 Puskesmas, dengan setiap Puskesmas memeriksa 10 ibu hamil oleh dokter spesialis. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir 90% ibu hamil mengalami kehamilan berisiko tinggi, terutama akibat kurangnya perencanaan kehamilan, usia di atas 35 tahun, serta anemia.

Dengan adanya peningkatan keterampilan tenaga kesehatan, Puskesmas diharapkan mampu memberikan pelayanan prima secara mandiri, mulai dari deteksi dini, pemeriksaan rutin, hingga penanganan awal bagi ibu hamil. Jika ditemukan kondisi yang memerlukan penanganan lebih lanjut, maka rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut akan segera disiapkan.

Selain itu, Budiastawan mengimbau pasangan usia subur untuk merencanakan kehamilan dengan baik, termasuk memperhatikan usia dan kondisi kesehatan sebelum hamil. Bagi ibu hamil, pemeriksaan rutin ke Puskesmas setiap bulan sangat dianjurkan agar potensi risiko dapat terdeteksi sejak dini.

Baca Juga  Ny. Putri Koster Ikuti Musyawarah Nasional Dewan Kerajinan Nasional

“Dengan peningkatan keterampilan tenaga medis di Puskesmas, kami berharap ibu hamil dapat memperoleh pelayanan yang lebih baik, cepat, dan tepat. Langkah ini juga berkontribusi dalam menekan angka kematian ibu dan bayi, serta mencegah risiko seperti bayi lahir dengan berat badan rendah, gizi buruk, dan stunting,” tutup Budiastawan. (gs/bi)

Advertisements
iklan dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Inovasi SI BOSS RSUD Wangaya Kota Denpasar, Bantu Antar Obat Sampai di Rumah Pasien

Published

on

By

RSUD Wangaya
Proses Pengantaran Obat menggunakan Inovasi SI BOS RSUD Wangaya Kota Denpasar beberapa waktu lalu. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – RSUD Wangaya Kota Denpasar terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat. Salah satu inovasi yang telah berjalan yakni Inovasi “Si Bos” (Siap Bantu Antar Obat Sampai Rumah). Layanan ini memberikan kemudahan bagi pasien untuk mendapatkan obatnya tanpa harus menunggu lama di rumah sakit.

Direktur Utama RSUD Wangaya Kota Denpasar, AA Made Widiasa saat dikonfirmasi Minggu (23/2) menjelaskan bahwa beberapa tahun belakangan ini, layanan kefarmasian khususnya obat mengalami antrian yang cukup signifikan. Sehingga secara berkelanjutan dipandang perlu untuk memberikan pelayanan obat yang tidak memerlukan antrian panjang.

“Melihat tantangan tersebut, pihak RSUD Wangaya melaksanakan layanan antar obat melalui program “SI BOS” (Siap Bantu antar Obat Sampai rumah). Dalam prosesnya, pasien yang mendapatkan resep obat segera ke loket penerimaan obat untuk mendaftar layanan SI BOS,” ujarnya.

Dikatakannya, pada saat pendaftaran pada loket layanan SI BOS, pasien cukup menginformasikan Alamat lengkap kepada petugas, kemudian pasien bisa pulang. Tujuan utama inovasi SI BOS ini adalah memangkas waktu tunggu layanan obat di RSUD Wangaya, namun standar profesi dan hak pasien akan konseling dan informasi obat dapat dipenuhi yang dilakukan di loket layanan Farmasi.

“Program ini dilaksanakan sebagai bentuk upaya pelayanan dan pemberian obat dengan mempersingkat waktu tunggu serta tidak meninggalkan pemenuhan hak pasien terhadap konseling dan informasi obat, pelayanan ini tidak dioungut biaya atau gratis, hanya saja dikhususkan untuk pasien di wilayah Kota Denpasar,” ujar Widiasa.

Lebih lanjut dijelaskan, pelaksanaan Inovasi SI BOS ini mendapatkan apresiasi serta antusiasme masyarakat. Dimana, inovasi ini dianggap memberikan kemudahan dalam mendapatkan layanan penerimaan obat. Saat ini, layanan ini didukung oleh tiga kurir yang bertugas mengantarkan obat ke empat kecamatan di Denpasar. Para kurir ini merupakan tenaga rumah sakit yang melakukan tugasnya setelah menyelesaikan pekerjaan utama mereka. Dengan adanya “Si Bos”, RSUD Wangaya berharap dapat meningkatkan kenyamanan pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan, khususnya layanan farmasi.

Baca Juga  Update Covid-19 (6/8) di Bali, Persentase Pasien Sembuh Capai 86,94%

“Antusiasme masyarakat terutama yang sedang menjalani rawat jalan di RSUD Wangaya sangat antusias memanfaatkan pelayanan SI BOS ini, hal ini terbukti, sejak awal diluncurkan hingga kini, rata-rata harian masyarakat yang memanfaatkan layanan ini sebanyak 20-25 orang, semoga layanan ini dapat memberikan kemudahan pelayanan kesehatanan bagi masyarakat,” ujarnya. (gs/bi)

Advertisements
iklan dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Tingkatkan Layanan Kesehatan bagi Masyarakat, Pemeriksaan Kesehatan Gratis Resmi Digelar

Published

on

By

Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Kabupaten Buleleng dilaksanakan serentak di seluruh puskesmas pada Selasa (4/2/2025). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Sebagai langkah untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Buleleng resmi melaksanakan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di seluruh puskesmas yang merupakan bagian dari program prioritas nasional yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng Nyoman Budiastawan saat memantau ke Puskesmas Sawan I, Selasa (4/2) menjelaskan, bahwa pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan inisiatif dari pemerintah pusat dan telah masuk dalam program Asta Cita. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis dilakukan secara serentak di seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Buleleng.

“Kami melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis ini sesuai dengan surat edaran, dimulai pada minggu pertama bulan Februari, tepatnya pada tanggal 4 Februari. Saat ini, seluruh puskesmas di Kabupaten Buleleng telah melaksanakan program ini dengan baik,” ujarnya.

Untuk mengakses layanan ini, masyarakat dapat melakukan registrasi melalui aplikasi Satu Sehat Mobile. Namun, bagi masyarakat yang tidak bisa mengakses aplikasi, tetap dapat mengikuti program ini dengan membawa KTP atau kartu identitas lain saat mendatangi puskesmas terdekat.

Program ini menyasar seluruh jenjang usia, mulai dari bayi dan balita (0-6 tahun), anak sekolah (7-17 tahun), dewasa, hingga lansia. Pemeriksaan bagi anak sekolah akan dilakukan di sekolah masing-masing saat tahun ajaran baru dimulai. Selain itu, layanan ini juga tersedia di posyandu terintegrasi, yang melayani semua kelompok usia di satu lokasi.

Budiastawan menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis ini berbeda dengan pengobatan. Ia menjelaskan bahwa program ini hanya bertujuan untuk melakukan screening guna mengetahui kondisi awal kesehatan seseorang.

“Jangan sampai masyarakat salah paham. Pemeriksaan kesehatan gratis ini bukan berarti pengobatan gratis. Pemeriksaan ini hanya untuk screening guna mengetahui kondisi awal kesehatan seseorang. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan perlunya pengobatan, maka tindak lanjut akan dilakukan sesuai prosedur yang ada,” tegasnya.

Baca Juga  Tumbuhkan Generasi Penerus yang Berkualitas, Bank Indonesia Berikan Beasiswa kepada Mahasiswa dan Pelajar

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Buleleng untuk memanfaatkan program pemeriksaan kesehatan gratis, terutama bagi mereka yang sedang berulang tahun. Ia menyampaikan bahwa momen ulang tahun ini dapat dianggap sebagai hadiah dari Presiden.

“Dengan melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis, masyarakat dapat mengetahui kondisi awal kesehatan masing-masing, silahkan masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik di hari ulang tahun mereka,” tutupnya. (gs/bi)

Advertisements
iklan dprd badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca