Monday, 17 February 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

KESEHATAN

Menuju Lima Besar, Wagub Cok Ace Presentasikan Program Inovatif RSMBM “Kami Datang Penglihatan Terang”

BALIILU Tayang

:

de
MENUJU LIMA BESAR, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati secara langsung via Zoom Meeting mempresentasikan inovasi RSMBM dengan judul “Kami Datang Penglihatan Terang” untuk menuju lima besar..

Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Provinsi Bali melalui inovasi Rumah Sakit Mata Bali Mandara (RSMBM) berhasil masuk ke dalam 15 (lima belas) besar pada ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Untuk menuju ke top 5 atau 5 (lima) besar, maka tadi pagi Senin (13/7-2020) Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati secara langsung via Zoom Meeting mempresentasikan inovasi RSMBM dengan judul “Kami Datang Penglihatan Terang”.

Dalam presentasi kepada tim penilai yang berdurasi 7 menit tersebut, Wagub Cok Ace menyampaikan sesuai dengan visi Pemerintah Provinsi Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola pembangunan semesta berencana, program inovasi tersebut dilaksanakan dengan memberikan pelayanan pengobatan gratis kepada masyarakat, khususnya masyarakat miskin yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan serta dengan cara menjemput bola. Selain itu, latar belakang munculnya inovasi tersebut juga dari didapatkannya data tahun 2007 prevalensi kebutaan Indonesia sebesar 0,9% tertinggi di Asia Tenggara dan lebih tinggi dari prevalensi global 0,7%.

Angka prevalensi kebutaan di Provinsi Bali juga lebih tinggi dibandingkan Indonesia, yaitu sebesar 1% dengan penyebab utama adalah katarak senilis (80%). Bertitik tolak dari kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Bali berusaha untuk mengatasi penderitaan masyarakat melalui program inovatif yaitu “Kami Datang Penglihatan Terang”.

Melalui beberapa permasalahan tersebut, maka RSMBM melakukan beberapa strategi: Pertama, melalui pemberdayaan masyarakat, dengan memberi pelatihan dan melakukan kolaborasi dengan TP PKK, mahasiswa yang sedang melaksakan kegiatan PKL dan Kuliah Kerja Nyata di masyarakat, serta siswa sekolah dalam hal penjaringan pasien yang dicurigai menderita katarak dengan teknik hitung jari dalam jarak 3 meter.

Baca Juga  Peduli Sesama, Desa Pemecutan Kelod Bagi Nasi Gratis kepada Warga Terdampak Covid-19

Masyarakat yang dicurigai mengalami kebutaan akan didata dan dilaporkan ke RS Mata Bali Mandara melalui puskesmas setempat. Kemudian yang kedua, dengan mendekatkan pelayanan kesehatan mata ke masyarakat berupa kegiatan skrining katarak dan operasi katarak menggunakan Mobile Eye Clinic (bus operasi). Selanjutnya, juga dilakukan pola pendekatan strategis, yaitu membentuk Komite Mata Daerah melalui SK Gubernur, advokasi lintas sektor/program, kemitraan dan kolaborasi dengan masyarakat, PKK, LSM dan swasta dan juga peran serta mahasiswa melalui kegiatan KKN dan siswa sekolah melalui kegiatan UKS.

Selanjutnya Wagub Cok Ace menyampaikan dari pelaksanaan inovasi tersebut, terdapat beberapa hasil yang sudah dicapai yaitu; menurunnya angka kebutaan dari 1 % menjadi 0,3%; Cataract Surgical Coverage Bali tertinggi di Indonesia 82,7%, sedangkan di Indonesia 50,1%; 87,8% penderita telah mengalami perbaikan penglihatan. Sedangkan WHO menstandarkan perbaikan penglihatan pasca operasi katarak di atas 80%; meningkatnya Cataract Surgery Rate di Provinsi Bali, yaitu 1.020,6 per 1 juta penduduk tahun 2010 menjadi 1.746 per 1 juta penduduk pada tahun 2018; meningkatnya jumlah layanan luar gedung dari 1.353 di tahun 2010 menjadi 2.109 di tahun 2019.

“Bapak ibu tim penilai, untuk diketahui inovasi ini telah diadopsi oleh beberapa daerah lain baik dari sisi ide, metode, maupun teknologinya. Pada tahun 2018 RSMBM mendapat undangan sebagai narasumber dalam ajang transfer inovasi berskala internasional yaitu The International Public Service Forum 2018 serta diikutkan dalam Pameran Indonesia Melayani di Surabaya dan Solo sebagai ajang transferabilitas inovasi tingkat nasional,’’ tuturnya.

Selanjutnya, Wagub Cok Ace menyampaikan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, RSMBM melakukan beberapa langkah, antara lain: Perluasan layanan keluar pulau dan provinsi dengan memberikan pelayanan operasi katarak di Nusa Penida, serta bekerjasama dengan Perdami dan CSR melakukan operasi katarak ke NTT, Situbondo dan Lombok Tengah; serta pengembangan layanan kesehatan mata untuk anak sekolah, dan skrining Retinopati Diabetik karena dari hasil survei yang mengambil beberapa sampel 87% anak-anak sekolah mengalami gangguan penglihatan dan hal ini juga menjadi fokus penanganan dalam inovasi tersebut.

Baca Juga  Putus Penyebaran Covid-19, Kelurahan Kesiman Gelar "Grebeg Banjar"

Untuk itu, dari seluruh paparan yang telah disampaikan,  Wagub Cok Ace menarik kesimpulan, bahwa Pertama keberhasilan inovasi berbanding lurus dengan komitmen pimpinan serta keberanian untuk melakukan  reformasi pelayanan; Kedua, sinergitas terbangun dengan melibatkan banyak unsur di masyarakat; Ketiga, kebutaan katarak tidak akan pernah habis, karena Bali berada di daerah katulistiwa dengan prevalensi katarak cukup tinggi. Ke depan hal tersebut perlu diintegrasikan dengan kegiatan Pos Binaan Terpadu dalam deteksi dini kebutaan; Keempat, dengan berkembangnya teknologi informasi 4.0, sistem pencatatan dan pelaporan akan dikembangkan agar dapat mencakup seluruh lapisan masyarakat dengan aplikasi Sigalih (Sistem Informasi Gangguan Penglihatan).

Dalam presentasi tersebut Wagub Cok Ace didampingi oleh Direktur RS Mata Bali Mandara Ni Made Yuniti, Kepala Biro Organisasi I Wayan Serinah, serta Kepala Diskominfos Provinsi Bali Gede Permana. Selanjutnya terdapat 12 orang Tim Panel Independen (TPI) KIPP 2020 yang melakukan penilaian dalam kesempatan tersebut. (*/gs)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan

KESEHATAN

Tingkatkan Layanan Kesehatan bagi Masyarakat, Pemeriksaan Kesehatan Gratis Resmi Digelar

Published

on

By

Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Kabupaten Buleleng dilaksanakan serentak di seluruh puskesmas pada Selasa (4/2/2025). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Sebagai langkah untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Buleleng resmi melaksanakan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di seluruh puskesmas yang merupakan bagian dari program prioritas nasional yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng Nyoman Budiastawan saat memantau ke Puskesmas Sawan I, Selasa (4/2) menjelaskan, bahwa pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan inisiatif dari pemerintah pusat dan telah masuk dalam program Asta Cita. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis dilakukan secara serentak di seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Buleleng.

“Kami melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis ini sesuai dengan surat edaran, dimulai pada minggu pertama bulan Februari, tepatnya pada tanggal 4 Februari. Saat ini, seluruh puskesmas di Kabupaten Buleleng telah melaksanakan program ini dengan baik,” ujarnya.

Untuk mengakses layanan ini, masyarakat dapat melakukan registrasi melalui aplikasi Satu Sehat Mobile. Namun, bagi masyarakat yang tidak bisa mengakses aplikasi, tetap dapat mengikuti program ini dengan membawa KTP atau kartu identitas lain saat mendatangi puskesmas terdekat.

Program ini menyasar seluruh jenjang usia, mulai dari bayi dan balita (0-6 tahun), anak sekolah (7-17 tahun), dewasa, hingga lansia. Pemeriksaan bagi anak sekolah akan dilakukan di sekolah masing-masing saat tahun ajaran baru dimulai. Selain itu, layanan ini juga tersedia di posyandu terintegrasi, yang melayani semua kelompok usia di satu lokasi.

Budiastawan menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis ini berbeda dengan pengobatan. Ia menjelaskan bahwa program ini hanya bertujuan untuk melakukan screening guna mengetahui kondisi awal kesehatan seseorang.

“Jangan sampai masyarakat salah paham. Pemeriksaan kesehatan gratis ini bukan berarti pengobatan gratis. Pemeriksaan ini hanya untuk screening guna mengetahui kondisi awal kesehatan seseorang. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan perlunya pengobatan, maka tindak lanjut akan dilakukan sesuai prosedur yang ada,” tegasnya.

Baca Juga  Update Covid-19 (10/7) di Bali, Kasus Positif Bertambah 86 Orang melalui Transmisi Lokal

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Buleleng untuk memanfaatkan program pemeriksaan kesehatan gratis, terutama bagi mereka yang sedang berulang tahun. Ia menyampaikan bahwa momen ulang tahun ini dapat dianggap sebagai hadiah dari Presiden.

“Dengan melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis, masyarakat dapat mengetahui kondisi awal kesehatan masing-masing, silahkan masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik di hari ulang tahun mereka,” tutupnya. (gs/bi)

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Pemkab Buleleng Gelar Rakor Persiapan Program Quick Win PKG

Published

on

By

Quick Win PKG
RAKOR: Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan pelaksanaan Program Quick Win Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Hari Ulang Tahun, bertempat di ruang kerja Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng, Kamis (23/1). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Pemerintah Kabupaten Buleleng menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan pelaksanaan Program Quick Win Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Hari Ulang Tahun, bertempat di ruang kerja Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng, Kamis (23/1).

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng, Ni Made Rousmini dalam arahannya menyampaikan, program PKG merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Pusat dalam bidang pembangunan manusia dan kebudayaan.

Program ini dirancang sebagai wujud implementasi visi dan misi Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam menjamin akses pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“PKG merupakan program yang cakupannya sangat besar karena menyasar seluruh penduduk Indonesia. Koordinasi lintas sektor perlu diperkuat, serta perlu persiapan yang matang untuk memastikan keberhasilannya,” ucapnya.

PKG rencananya akan diluncurkan secara bertahap, pada Februari 2025 untuk PKG bagi masyarakat yang berulang tahun dan bulan Juli 2025 untuk PKG Sekolah yang mencakup berbagai jenis skrining kesehatan. Kegiatan PKG ini dilaksanakan diantaranya : saat kunjungan ke puskesmas, masyarakat yang berulang tahun, serta saat mulai masuk sekolah atau pemeriksaan berkala di sekolah.

“Sasaran program ini dibagi berdasarkan kelompok usia, yakni bayi untuk mendeteksi penyakit bawaan lahir, anak usia sekolah dan remaja untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia tersebut, serta dewasa dan lansia untuk mendeteksi dini kanker dan memantau kesehatan secara umum,” tegas Rousmini.

Dalam distribusi sasaran PKG, dilakukan dengan sasaran yaitu peserta JKN di puskesmas serta ditambah jumlah penduduk peserta JKN yang aktif dan jumlah penduduk bukan peserta JKN serta penduduk luar wilayah yang berdomisili di Kabupaten.

Dalam rakor ini juga dihadiri beberapa instansi terkait diantaranya Bappeda, Dinas Kesehatan, Kominfosanti, Disdukcapil, PMD dan Disdikpora. (gs/bi)

Baca Juga  Update Covid-19 (9/7) di Bali, Jumlah Pasien Sembuh makin Meningkat, Hari Ini Bertambah 92 Orang

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

KESEHATAN

Dinkes Buleleng Tingkatkan Upaya Pencegahan DBD Melalui Program Jumantik

Published

on

By

program jumantik buleleng
JUMANTIK: Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng terus mengintensifkan langkah-langkah pencegahan, terutama melalui program penguatan Juru Pemantau Jentik (Jumantik). (Foto: Hms Buleleng)

Buleleng, baliilu.com – Menghadapi ancaman peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal tahun 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buleleng terus mengintensifkan langkah-langkah pencegahan, terutama melalui program penguatan Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Langkah ini diharapkan dapat menekan perkembangan nyamuk Aedes Aegypti, penyebab utama penyakit DBD yang kembali menunjukkan peningkatan kasus.

Nyoman Budiastawan, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng saat dikonfirmasi, Jumat (17/1) mengungkapkan bahwa berdasarkan data epidemiologi, puncak kasus DBD tahun 2024 terjadi pada bulan April sebanyak 348 kasus. Namun, sejak November 2024, jumlah kasus kembali meningkat, dengan 111 kasus pada November, 171 kasus pada Desember, dan mencapai 120 kasus pada Januari 2025. “Angka ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk mencegah terjadinya lebih besar, khususnya saat musim penghujan,” katanya.

Untuk menanggulangi penyebaran DBD, Dinas Kesehatan mendorong partisipasi aktif masyarakat melalui program “Satu Rumah Satu Jumantik”. Program ini mengajak setiap rumah tangga menunjuk satu anggota, idealnya ibu rumah tangga, sebagai pemantau jentik di lingkungan masing-masing. “Ibu rumah tangga sangat strategis karena mereka sering membersihkan rumah dan paling mengetahui kondisi lingkungan sekitar,” jelas Nyoman Budiastawan.

Selain itu, beberapa langkah lain juga telah diambil pemerintah, diantaranya edukasi 3M Plus, surat edaran ke desa untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara menyeluruh dan fogging terarah yakni pengasapan dilakukan secara teleskopik berdasarkan hasil survei lapangan untuk memastikan efektivitas pengendalian nyamuk.

Dinkes Buleleng juga menggandeng Puskesmas sebagai ujung tombak edukasi dan sosialisasi kesehatan, termasuk mengoptimalkan peran Posyandu di tingkat desa. “Melalui sinergi ini, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya pencegahan dan ikut berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan,” tambahnya.

Baca Juga  Update Covid-19 (9/7) di Bali, Jumlah Pasien Sembuh makin Meningkat, Hari Ini Bertambah 92 Orang

Meski peningkatan kasus saat ini masih terkendali, Dinkes berharap kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) semakin meningkat. “Astungkara, dengan berakhirnya musim penghujan, angka kasus DBD dapat ditekan. Namun, kewaspadaan tetap harus dijaga agar tidak terjadi ledakan kasus baru,” tutup Nyoman Budiastawa.

Sementara itu, Gede Wahyu, pengelola program DBD Dinas Kesehatan Buleleng, menjelaskan teknis penanganan kasus pendarahan demam diawali dengan laporan kasus dari rumah sakit yang mengkonfirmasi adanya demam tinggi. Kasus ini kemudian diteruskan ke puskesmas untuk penyelidikan epidemiologi guna memastikan keberadaan jentik nyamuk dan potensi penyebaran penyakit.

Dari hasil penyelidikan, jika ditemukan jentik nyamuk dan adanya tiga orang dengan gejala panas dalam satu minggu terakhir, wilayah tersebut dipastikan memiliki risiko tinggi penyebaran DBD. Fokus penanganannya dilakukan dengan mengimbau masyarakat melaksanakan PSN.

“Fogging adalah langkah terakhir jika kondisi sudah tidak terkendali. Namun fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik yang tidak diberantas dapat menetaskan kembali dan melahirkan ratusan nyamuk baru dalam satu minggu,” jelas Wahyu.

Ia juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam PSN, terutama di beberapa desa yang saat ini masih memiliki kasus yang cukup tinggi meskipun telah dilakukan upaya massal. Semua pihak, mulai dari karang taruna hingga ibu rumah tangga, diharapkan aktif dalam kegiatan PSN.

Gebrakan seperti aksi massal di masjid, sekolah, dan desa-desa lainnya dinilai efektif dalam menekan penyebaran kasus. Namun, Dinas Kesehatan masih melacak sumber penyebaran utama, termasuk kebun bambu yang menjadi tempat penampungan udara di musim hujan. “Melalui kolaborasi masyarakat dan pemerintah, diharapkan kasus DBD di Buleleng dapat terus dikendalikan,” harapnya. (gs/bi)

Baca Juga  Wagub Cok Ace Tegaskan Dukungan Pemprov Bali dalam Penguatan Keamanan TSS Selat Lombok

Advertisements
ucapan nataru
Advertisements
nataru
Advertisements
stikom
Advertisements
ucapan Imlek DPRD Badung
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca