Sunday, 18 May 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

NEWS

Surat Terbuka Kasatgas Covid-19 Buat Prajuru Desa Adat Se-Bali, Cahaya di Ujung Kegelapan

BALIILU Tayang

:

de
KASATGAS COVID-19 DEWA MADE INDRA

Om Swastyastu, Rahajeng sareng sami.

Dengan segenap kerendahan hati, saya mohon ijin menyapa seluruh Prajuru Desa Adat di Bali sekaligus menyampaikan salam hormat yang tulus dari saya selaku Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali. Astungkara atas asung waranugraha Hyang Widhi Wasa kita semua dalam keadaan sehat dan berbahagia.

Hampir tidak ada satu orang pun krama Bali yang meragukan pentingnya keberadaan Desa Adat di Bali. Daerah-daerah lain, Pemerintah Indonesia, Dunia, para Ilmuwan Sosial memberikan apresiasi yang positif dan membanggakan tentang keberadaan Desa Adat di Bali dan peranannya yang tetap kuat menyangga Bali di tengah gempuran globalisasi yang amat dahsyat.

Banyak komunitas di daerah/negara lain yang kehilangan identitas budayanya karena tergerus arus budaya global yang semakin kencang dan merasuk masuk mengikis relung-relung nilai budaya lokal. Hari ini….di tengah hiruk-pikuk peradaban dunia yang berubah cepat, dalam posisi Bali sebagai kota dunia/destinasi pariwisata dunia, ternyata Bali masih bisa berdiri tegak penuh percaya diri menunjukan identitas budayanya yang masih sangat kuat.

Banyak warga dunia berupaya menemukan jawaban mengapa Bali masih “Bali” dengan segenap kekuatan budayanya ? Tentu banyak jawaban di ranah diskusi publik, namun kita tidak bisa mengingkari kebenaran satu jawaban yakni Keberadaan dan Peranan Desa Adat adalah pilar penyangga, benteng pertahanan, mesin penggerak budaya dan filter penyaring nilai budaya luar.

Keyakinan akan kebenaran jawaban tersebut bukan hanya menjadi milik Desa Adat, tetapi Pemerintah Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Bali juga memiliki keyakinan yang sama. Itu sebabnya dari dulu hingga saat ini, banyak program pemerintah, program pembangunan, program kemasyarakatan dipercayakan pelaksanaannya kepada Desa Adat, atau sekurang-kurangnya bekerjasama dengan Desa Adat. Dan astungkara program-program itu berjalan dengan baik dan sukses. Keberhasilan ini tentu menumbuhkan kepercayaan diri Desa Adat yang sangat kuat.

Baca Juga  Gubernur Koster Bangun SMA Negeri 1 Abang Karangasem Seluas 1,4 Hektar

Berangkat dari keyakinan tersebut di atas, maka Pemerintahan Provinsi Bali dari generasi ke generasi selalu memberi perhatian penting dan bekerja untuk melakukan penguatan Desa Adat. Dengan segala hormat kepada para pemimpin pemerintahan terdahulu, upaya-upaya penguatan Desa Adat yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali saat ini sangat luas dan mendasar karena memang tuntutan situasi saat ini menghendaki demikian. Harapannya masih tetap sama yakni agar Desa Adat semakin kuat menghadapi arus perubahan global yang semakin kencang.

Para Prajuru Desa Adat yang sangat saya hormati,

Hari ini dunia sedang menghadapi situasi pandemi/wabah global virus corona (Covid-19). Para pemimpin dunia dan juga para pemimpin kita di Tanah Air sedang mengerahkan segenap kemampuan dan sumberdaya kepemimpinannya untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 melalui berbagai strategi. Organisasi Kesehatan Dunia, para praktisi dan pemerhati kesehatan, lembaga-lembaga pemerintahan di seluruh dunia sedang berjuang untuk memenangkan “peperangan” melawan Covid-19 yang sampai saat ini masih terasa sulit untuk dikalahkan.

Sebagai Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, saya juga tentu mencermati dan mempelajari “strategi perang” Negara-negara lain, daerah-daerah lain di Indonesia dalam menaklukkan musuh bersama dunia saat ini yaitu Covid-19. Di tengah situasi sulit, penuh tantangan, ancaman risiko yang sangat tinggi, sumberdaya yang terbatas, “kurang taat & disiplinnya sebagian warga masyarakat dalam mengikuti arahan kebijakan pemerintah untuk pengendalian Covid-19”, saya teringat akan institusi kebanggaan kita, institusi yang telah dikenal masyarakat dunia karena keberhasilannya dalam banyak hal, yakni DESA ADAT. Saya teringat akan kehebatan Desa Adat mendisiplinkan krama desa untuk melaksanakan Nyepi, baik Nyepi Tahun Saka maupun Nyepi Desa yang merupakan tradisi di banyak Desa Adat. Saya juga teringat akan kemampuan Desa Adat dalam menggerakkan masyarakat untuk mensukseskan program-program pemerintah.

Baca Juga  Pujawali Pura Penataran Agung Mpu Ghana di Parhyangan Punduk Dawa 24/2: Dipuput 25 Sulinggih, Pamedek Membludak Sejak Pagi

Dalam kegelapan situasi pandemi global Covid-19 ini, saya melihat secercah cahaya optimisme. Jika kita telah melihat bukti nyata keberhasilan Desa Adat dalam mendisiplinkan warga untuk tertib pelaksanaan Nyepi, mengapa potensi ini tidak kita manfaatkan. Masalah paling berat yang kita hadapi dalam pencegahan Covid-19 ini adalah kurang taat dan disiplinnya masyarakat melaksanakan arahan pemerintah seperti : mengurangi aktivitas di luar rumah, meniadakan keramaian, meniadakan hiburan, meniadakan acara/kegiatan yang melibatkan orang banyak, menjaga jarak (social distancing / physical distancing), perilaku hidup bersih dan sehat, etika batuk/bersin/meludah, dan lain-lain. Padahal ini adalah kunci utama untuk mencegah penularan/penyebaran Covid-19. Saya punya keyakinan, Desa Adat memiliki kemampuan dan wibawa untuk menegakkan hal-hal tersebut bagi Krama Desa.

Secara formal Bapak Gubernur Bali dan Majelis Desa Adat Provinsi Bali telah menandatangani Keputusan Bersama tentang Pembentukan Satgas Gotong Royong Penanggulangan Covid-19 Berbasis Desa Adat di Bali. Keputusan Bersama ini bukan bentuk kepanikan, tetapi berangkat dari keyakinan dan kepercayaan Pemerintah Provinsi Bali terhadap Desa Adat. Pembentukan Satgas Gotong Royong Berbasis Desa Adat ini sebaiknya tidak dimaknai sebagai penugasan, akan lebih baik dimaknai sebagai panggilan kehormatan atas dasar kepercayaan kepada Desa Adat untuk hadir dalam penanggulangan Covid-19 di Bali bersama-sama Pemerintah dan elemen masyarakat lainnya.

Saya membayangkan, jika Desa Adat di Bali berhasil menegakkan disiplin Krama Desa untuk melaksanakan protokol pencegahan Covid-19 dengan tertib melalui upaya sekala dan niskala, maka penyebaran Covid-19 di Bali pasti bisa kita hentikan, yang berarti kita memenangkan peperangan. Pada saat itu dunia akan mengarahkan pandangannya ke Bali. Semua orang akan merasa kagum dan menaruh rasa hormat kepada Desa Adat.

Baca Juga  Pemprov Bali Raih Penghargaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019

Apa yang saya bayangkan itu tentu saja merupakan peluang dan tantangan bagi para Prajuru Desa Adat. Kekaguman masyarakat dunia akan tertuju kepada kepemimpinan Prajuru Desa Adat. Di tengah situasi sulit ini, saya memperlihatkan peluang kepada Prajuru Desa Adat untuk tampil ke depan. Momentum kuat ini hanya sekali, sulit kita dapatkan lagi, karena itu alangkah baiknya kita manfaatkan. Mari kita buat Dunia terkagum-kagum akan kemampuan Desa Adat di Bali yang bisa memenangkan perang melawan Covid-19. Saat yang tepat bagi Desa Adat untuk tampil ke depan.

Inilah cahaya di ujung kegelapan.

Rakyat Bali punya harapan besar untuk segera pulih dari pandemi Covid-19 ini.

Salam hormat untuk semua Prajuru Desa Adat se-Bali

Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali,

Tertanda

Dewa Made Indra

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

NEWS

Pemkot Denpasar Gelar Pembinaan Sekaa Joged Bumbung Sekar Sari Pedungan

Published

on

By

Joged Bumbung Pedungan
SERAHKAN DANA: Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana menyerahkan dana pembinaan saat menghadiri pembinaan kepada Sekaa Joged Bumbung Sekar Sari Kelurahan Pedungan yang menjadi duta Kota Denpasar pada pegelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025, yang dilaksanakan di Banjar Begawan Pedungan, Sabtu (17/5) malam. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar melalui Tim Pembina mengadakan pembinaan kepada Sekaa Joged Bumbung Sekar Sari Kelurahan Pedungan yang dilaksanakan di Banjar Begawan Pedungan, Sabtu (17/5) malam. Pembinaan ini guna memantapkan penampilan duta Kota Denpasar pada pegelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025.

Turut hadir sekaligus menyerahkan dana pembinaan Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Anggota DPRD Kota Denpasar, Nyoman Darsa, Anggota DPRD Kota Denpasar, AAN Gede Wirawan, Tim Pembina Kota Denpasar, serta pihak terkait lainnya.

Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mengatakan, penampilan Sekaa Joged Bumbung Sekar Sari Pedungan pada acara pembinaan malam ini sudah maksimal. Namun apa yang menjadi catatan dari Tim Pembina agar dapat diperhatikan dan dikoreksi, sehingga lebih memantapkan penampilan pada pementasan di PKB nanti.

“Kami berharap seluruh duta kesenian Kota Denpasar yang akan berlaga di PKB, termasuk sekaa joged bumbung Sekar Sari Kelurahan Pedungan agar terus berlatih maksimal dan menjaga penjiwaan, emosi, serta konsistensi penampilan, sehingga saat pentas nanti dapat memberikan hasil yang maksimal untuk Kota Denpasar,” kata Sekda Alit Wiradana.

Sementara koordinator Sekaa Joged Bumbung Sekar Sari Pedungan, I Made Suparka mengatakan, bahwa persiapan penampilan ini sudah dilaksanakan jauh hari sebelumnya, dan juga semaksimal mungkin.

“Tentu apa pun hasilnya pada pembinaan ini kedepannya akan kami koreksi sehingga dapat menampilkan karya seni yang terbaik untuk Kota Denpasar pada gelaran PKB XLVII Tahun 2025 nanti,” pungkas Suparka. (eka/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Baca Juga  Spraying Disinfektan Serentak Seluruh Bali, Wagub Cok Ace: Pemprov Bali Belum Lakukan Langkah Lockdown
Lanjutkan Membaca

NEWS

Bulan Bakti Gotong-royong LPM Densel

Sekda Alit Wiradana Apresiasi Sinergitas Pemberdayaan dan Pembangunan Desa

Published

on

By

Bulan bakti lpd densel
BULAN BAKTI GOTONG-ROYONG: Pelaksanaan Bulan Bakti Gotong-royong Masyarakat LPM Kecamatan Denpasar Selatan dihadiri oleh Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana pada, Sabtu (17/5) di Lapangan Made Pica, Sanur Kaja. (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Bulan Bakti Gotong-royong Masyarakat (BBGRM) tahun 2025 yang digelar oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Denpasar Selatan berlangsung pada Sabtu (17/5) di Lapangan Made Pica, Sanur Kaja.

Kegiatan ini dihadiri oleh Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Anggota DPRD Provinsi Bali, Anak Agung Gede Agung Suyoga, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Denpasar, Wayan Budha, serta tokoh masyarakat setempat.

Di sela-sela kegiatan, Sekda Alit Wiradana menyampaikan apresiasi atas sinergitas program pemberdayaan dan pembangunan desa melalui semangat gotong-royong yang diusung dalam Bulan Bakti Gotong-royong LPM Densel. Sekda Alit Wiradana menekankan bahwa kegiatan ini turut mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dalam mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.

“Bulan Bakti Gotong-royong tahun ini juga menggaungkan gerakan pengurangan botol plastik sekali pakai. Pengunjung dan peserta diimbau membawa tumbler sebagai wujud kepedulian terhadap kebersihan lingkungan. Ini adalah langkah konkret dalam meningkatkan kesadaran kolektif menjaga lingkungan,” ujarnya.

Di samping itu, Sekda Alit Wiradana juga mengapresiasi penyelenggaraan Bazar Pangan sebagai bentuk kolaborasi antara lembaga kemasyarakatan, UMKM, dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan pangan serta menekan laju inflasi. Berbagai produk lokal seperti beras, minyak goreng, sayur-mayur, dan hasil olahan UMKM dijual dengan harga terjangkau.

“Semangat gotong-royong ini sejalan dengan nilai Vasudhaiva Kutumbakam, yakni semangat menyama braya, yang senantiasa digaungkan oleh Bapak Walikota Jaya Negara dan Wakil Walikota Arya Wibawa. Nilai ini harus terus dirawat dan dijaga. Selain mempererat kebersamaan, kegiatan ini juga berperan penting dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat daya beli masyarakat,” tambah Sekda Alit Wiradana.

Sementara itu, Ketua DPC LPM Denpasar Selatan, I Made Nursana menjelaskan bahwa kegiatan BBGRM berlangsung selama satu hari penuh, dari pagi hingga malam, dengan ragam aktivitas menarik dan hiburan.

Baca Juga  Ny. Putri Koster tentang Pengawasan Prokes: Paling Elok dan Bijak Dilakukan oleh Diri Kita Sendiri

“Sejak pagi telah dilaksanakan pelepasan burung merpati, jalan santai dan donor darah. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan bazar pangan, pemeriksaan kesehatan, vaksinasi hewan peliharaan, bazar UMKM, serta berbagai lomba seperti mewarnai, karaoke antar staf kelurahan, cerdas cermat SMP se-Densel, dan pengukuhan pengurus LPM dari beberapa kelurahan,” jelasnya.

Selain itu, aksi bersih-bersih sampah plastik juga digelar bersama komunitas “Malu Dong” sebagai bentuk kampanye lingkungan.

Nursana berharap Bulan Bakti Gotong-royong Maysrakat dapat menjadi agenda rutin yang menumbuhkan kembali nilai-nilai kebersamaan, partisipasi aktif, dan kepedulian sosial di tengah masyarakat. Serta menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan ini. (eka/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

NEWS

WHDI Denpasar Gelar Pelatihan Pembuatan ‘’Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu‘‘

Sasar PKK di Banjar Pengukuh Desa Peguyangan Kangin

Published

on

By

WHDI Denpasar
PELATIHAN BANTEN: Ketua DWP Denpasar saat menghadiri pelatihan pembuatan banten dengan materi Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu di Balai Banjar Pengukuh Desa Peguyangan Kangin, Sabtu (17/5). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar bersama Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar menggelar pelatihan pembuatan banten dengan materi Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu di Balai Banjar Pengukuh Desa Peguyangan Kangin Kecamatan Denpasar Utara, pada Sabtu (17/5) pagi. Pelatihan yang diikuti puluhan ibu-ibu PKK setempat dengan didampingi narasumber serta pendamping dari WHDI Kota Denpasar ini bertujuan agar pembuatan banten dapat dilaksanakan secara mandiri.

Dalam kesempatan tersebut hadir Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana bersama Sekretaris Kecamatan Denpasar Utara, I Wayan Aryanta, Perbekel Desa Peguyangan Kangin, Wayan Susila, Kelian Adat dan Kepala Dusun Banjar Pengukuh serta sejumlah undangan lainnya.

Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana ditemui di sela-sela kegiatan menyebut pelatihan pembuatan Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu yang difasilitasi Pemkot Denpasar untuk masyarakat ini dilaksanakan berkelanjutan. Hal ini lantaran jenis Banten Otonan ini sangat dibutuhkan di setiap enam bulan sekali dalam memperingati hari kelahiran secara agama Hindu.

“Pelatihan pembuatan banten mengkhusus pada pembuatan Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu ini agar para peserta yang mayoritas kaum ibu ini paham tidak saja cara membuat banten, tapi juga pengaplikasiannya serta filosofi dari banten yang dibuat tersebut sesuai dengan Sastra Agama Hindu. Tentu saja dengan bimbingan narasumber berpengalaman dari WHDI,” ujarnya.

Sementara narasumber pelatihan banten dari WHDI Denpasar, Ni Wayan Sukerti menjelaskan materi yang diajarkan dalam pelatihan membuat banten kali ini adalah Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu. Dimana, banten terdiri dari Ulun Banten yakni Pejati, Gebogan, Pengambean, Peras Soda, Dapetan Pokok. Juga terdiri dari Sesayut (Sesayut Pebersihan, Sesayut Sida Purna, Sesayut Pageh Urip) dan Tebasan Pemiak Kala, juga Segehan Manca Warna, Bayakaonan dan Prayascita.

Selain juga akan dijelaskan langsung filosofi dari masing-masing komponen banten tersebut serta tata cara pengaplikasian dalam upacara otonan ditambah sesi tanya jawab,” jelasnya.

Baca Juga  Ketua PHDI Bali: Jaga Keharmonisan Alam Semesta melalui Upacara ‘’Pamahayu Jagat’’

Ditambahkan Sukerti, pelatihan banten kepada masyarakat ini merupakan program rutin tahunan dimana setiap tahunnya dilaksanakan sebanyak delapan kali atau empat kecamatan mendapat giliran dua kali pelatihan. Untuk tahun ini kegiatan dimulai pada tanggal 7 Mei 2025 dan berakhir pada 19 Mei 2025.

“Pelatihan pembuatan banten ini juga sebagai media saling bertukar pikiran dan berbagi pengetahuan tentang pembuatan banten melalui sesi tanya jawab,” ucap Sukerti.

Salah satu peserta pelatihan, Kadek Suardani menyambut baik dilaksanakannya pelatihan membuat banten dilingkungannya.

“Kegiatan ini sangat membantu kami para ibu-ibu untuk semakin memahami tata cara pembuatan banten dan pengaplikasiannya dalam upacara. Karena kita di Bali tidak pernah terlepas dari kegiatan keagamaan,” ungkapnya. (eka/bi)

Advertisements
galungan kuningan
Advertisements
iklan galungan pemkot
Advertisements
dprd bali galungan
Advertisements
itb stikom bali
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca