Gilimanuk,
baliilu.com – Langkah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease (Covid-19) Provinsi Bali untuk mencegah penularan dari pendatang tidak
main-main. Selain menerapkan syarat-syarat medis seperti surat keterangan
negatif rapid test Covid-19, Gugas
Covid-19 Provinsi Bali menempatkan petugas pemeriksaan di titik-titik tertentu
yang disebut dengan Cek Point.
Cek Point ini bahkan dimulai dari Banyuwangi, Ketapang
kemudian di Gilimanuk. Pemeriksaan pendatang juga ditopang oleh Satgas Gotong-Royong
yang ada di desa adat sebagai benteng terakhir yang ditunjang aplikasi cek diri
berbasis desa adat. Pola pemeriksaan ini membuat oknum yang berhasil melewati
pemeriksaan awal tidak begitu saja bisa melenggang masuk ke Bali. Bahkan oknum
ini bisa kembali dipulangkan meski sudah masuk ke Bali jika ternyata tak
memenuhi syarat.
PUTAR BALIK: Pelaku perjalanan menuju Bali yang tanpa memenuhi syarat yang ditetapkan dipastikan putar balik.
Ditemui di Gilimanuk Minggu (31/5-2020), Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta mengatakan pihaknya bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan dan pengelola pintu masuk Bali untuk menghadapi potensi arus balik pasca-lebaran. Ia mengakui masih ada kemungkinan lolosnya oknum dari Ketapang ke Bali. Hal ini disebabkan sistem tiketing yang manual dan tingginya volume penyeberangan di jam-jam tertentu dimana petugas sedang tidak dalam keadaan terbaiknya.
“Jadi, sekali pun kita sudah melakukan penyekatan mulai dari
Ketapang, satu sekat tidak sepenuhnya sempurna.
Kita telah menempatkan sekat secara berlapis yang memungkinkan untuk
tetap memutar balik pelaku perjalanan yang tidak memiliki kelengkapan
perjalanan sesuai protokol kesehatan yang diberlakukan Gugasnas maupun Gubernur
Bali,” kata Samsi.
Ia mengatakan sistem ini telah bekerja dengan baik, terbukti
dengan adanya pemutarbalikan penumpang di Gilimanuk, jalur menuju Denpasar bahkan
oleh Satgas Gotong-Royong. “Saya kira kita tetap harus bekerjasama menjaga agar
tren yang baik dari penanganan Covid-19 di Bali tetap terjadi dan kita akan
menuju New Normal dengan protokol yang baru,“ ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat Satpol PP Provinsi Bali Komang Kusuma Edi mengatakan,
Satpol PP bekerjasama dengan Dinas Perhubungan, TNI, Polri dan Kementerian
Kelautan dan Perikanan telah melakukan penjagaan yang ketat mulai dari sebelum
masuk ke Pelabuhan Ketapang. “Kami jaga cek point tersebut 24 jam. Jika ada
yang bisa menyeberang masuk Bali tanpa ada stempel pass dan tanda tangan
koordinator maka bisa dipastikan itu lolos tanpa melalui jalur pemeriksaan
kita,” ujarnya.
Ia mengakui masih ada oknum yang berupaya menempuh jalur
tikus atau mengelabui petugas. Namun oknum-oknum ini dipastikan akan kembali
menghadapi pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk. Menurutnya dari Cek Point Sri
Tanjung saja sepanjang tanggal 29 Mei 2020 tercatat 36 orang ditolak masuk ke
Bali karena tidak memiliki hasil rapid
test atau tesnya kadaluarsa dan tidak memiliki surat keterangan lainnya.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat Bali turut berperan aktif
dengan tidak membantu oknum dan bila perlu melaporkan kepada Satgas apabila ada
hal-hal yang mencurigakan.
Kadis Perhubungan Samsi Gunarta juga menambahkan dalam
situasi seperti ini masyarakat dan pelaku perjalanan sebaiknya bekerjasama
untuk memastikan kesehatan dalam perjalanan dan bersabar untuk melakukan
pergerakan hingga Covid-19 dapat dikendalikan. “Jika terpaksa bergerak saat ini
agar melengkapi perlengkapan perjalanan sesuai ketentuan. Petugas bertugas
memastikan ketertiban, kalau pelaku perjalanan tidak mau tertib kita terpaksa
harus melakukan pemulangan yang akan menyebabkan risiko perjalanan yang lebih
besar,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan
Statistik Provinsi Bali Gede Pramana melaporkan jumlah penyeberang / pendatang
ke Bali sampai dengan 31 Mei 2020 yang telah memanfaatkan aplikasi cekdiri.baliprov.go.id mencapai lebih
dari 2.700-an orang. Dalam aplikasi ini pelaku perjalanan akan mengisi desa adat
tujuan, sehingga Satgas Gotong-Royong di masing-masing desa adat dapat langsung
memantau pelaku perjalanan yang akan memasuki wilayah desanya melalui sistem
satgas desa yang telah disediakan.
Aplikasi cek diri yang dibangun oleh Diskominfos ini
berbasis desa adat sehingga data-data pendatang akan tersampaikan ke Satgas
Gotong-Royong di setiap desa adat yang menjadi tempat tujuannya. Setiap
pendatang juga akan diketahui sudah melengkapi diri saat tiba di Bali sesuai
persyaratan yang ditentukan berdasarkan surat edaran dari Gubernur Bali.
“Saya berharap semua pendatang ke Bali mengisi dengan
lengkap data-data sesuai form isian dalam aplikasi tersebut. Data tersebut
dapat diisi sebelum membeli tiket dan perjalanan menuju pelabuhan
penyeberangan,” imbau Pramana seraya mengingatkan aplikasi ini sangat
gampang proses pengisiannya dan ada petugas di pelabuhan yang akan membantu
sekiranya ada masalah dalam pengisiannya.
Masih dalam rangka memperkuat pengamanan Bali, Gugas
Covid-19 Provinsi Bali telah bersurat kepada Ketua Gabungan Perusahaan Konstruksi
Indonesia (Gapeksi), Ketua Asosiasi Logistik Indonesia dan Pimpinan Manajemen
Perusahaan Angkutan Darat Swasta/BUMN bahwa sesuai Surat Dirjen Perhubungan
Laut Nomor Um.002/39/18/OJPL/2020, tanggal 22 Mei 2020 perihal Persyaratan
Protokol PCR di Pelabuhan, Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 10925 Tahun 2020,
tanggal 22 Mei 2020 tentang Pengendalian Perjalanan Orang pada Pintu Masuk
Wilayah Bali dan Percepatan Penanganan Covid-19 dan Surat Edaran Gubernur Bali
Nomor 11525 Tahun 2020, tanggal 27 Mei 2020 tentang Persyaratan Administrasi
Tambahan Bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri pada Pintu Masuk Wilayah Bali.
Pertama, seluruh
pelaku perjalanan dalam negeri termasuk awak kendaraan logistik agar memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan. Kedua,
Khusus yang berkaitan dengan persyaratan hasil tes negatif Covid-19 berbasis
PCR atau rapid, agar masing-masing
perusahaan menyiapkan atau memfasilitasi tes dimaksud untuk personil angkutan
logistiknya yang akan melintas atau menuju Bali. (*/gs)
SAPA LANSIA: Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara kembali menyapa para lansia, ibu hamil, dan juga balita warga di Banjar Kerta Dharma, Kelurahan Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat dalam kegiatan pembukaan Posyandu Paripurna, Senin (17/2). (Foto: Hms Dps)
Denpasar, baliilu.com – Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara kembali menyapa para lansia, ibu hamil, dan juga balita warga di Banjar Kerta Dharma, Kelurahan Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat dalam kegiatan pembukaan Posyandu Paripurna, Senin (17/2).
Ditemui di saat kegiatan berlangsung, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara yang didampingi Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa dan Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana, mengajak masyarakat agar dapat menggunakan layanan Posyandu sebagai deteksi kesehatan awal.
Dalam kegiatan yang juga turut melibatkan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Mahasaraswati Denpasar itu, Ny. Antari Jaya Negara juga menyampaikan terima kasih atas semangat dan antusiasme para peserta posyandu untuk datang ke layanan kesehatan ini. Ia berujar, posyandu paripurna juga merupakan media pemersatu lansia untuk bisa saling tetap saling berinteraksi dan bersilaturahmi.
“Terima kasih bapak ibu para lansia, dan juga orang tua dari balita untuk semangat tetap datang ke posyandu. Saya berharap, posyandu akan selalu membawa manfaat baik bagi semua warga masyarakat,” ungkapnya.
Lebih dari itu, selain para lansia, Ny. Antari Jaya Negara juga mengingatkan pada orang tua balita, agar senantiasa melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan dan perkembangan buah hatinya. Ini adalah salah satu upaya dalam mencegah stunting bagi balita.
“Ibu dan Bapak orang tua balita, ayo rutin periksakan kesehatan dan juga perkembangan anak anak, agar kita dapat mencegah stunting pada anak anak,” tambah Ny. Antari Jaya Negara.
Sementara itu, Lurah Pemecutan, Agus Yudi Kusumajaya, menyebut, pelaksanaan posyandu ini tidak terlepas dari peran serta para kader posyandu yang aktif untuk memberikan pelayanan pada masyarakat.
Dalam kesempatan itu juga, Yudi Kusumajaya juga memberikan motivasi kepada para kader Posyandu dan pengunjung untuk terus menyukseskan program pembangunan kesehatan.
“Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Ketua TP PKK Kota Denpasar beserta jajaran yang telah bersinergi untuk pelaksanaan Posyandu Paripurna ini, Sehingga warga kami dapat merasakan langsung manfaatnya,“ katanya. (eka/bi)
SIDAK: Tim Dinas Perhubungan Kota Denpasar saat melaksanakan Sidak Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kawasan Patung Titi Banda, Jalan Bypass Ngurah Rai, pada Senin (17/2). (Foto: Hms Dps)
Denpasar, baliilu.com – Dinas Perhubungan Kota Denpasar melaksanakan Sidak Lalu Lintas dan Angkutan di Kawasan Patung Titi Banda, Jalan Bypass Ngurah Rai, pada Senin (17/2). Kegiatan rutin untuk mendukung pengawasan dan pengendalian efektivitas pelaksanaan kebijakan lalu lintas dan angkutan jalan ini turut menindak total sebanyak 12 sopir kendaran truk yang kedapatan parkir sembarangan. Dimana, dari jumlah tersebut sebanyak 3 supir truk diganjar teguran, sebanyak 3 truk digembosi dan sebanyak 6 lainya dilaksanakan tilang oleh Kepolisian.
Kadis Perhubungan Kota Denpasar, I Ketut Sriawan saat dikonfirmasi menjelaskan, sidak lalu lintas dan angkutan jalan yang dilaksanakan Tim Dinas Perhubungan Denpasar ini merupakan upaya berkelanjutan dalam menjaga ketertiban dan keamanan berlalulintas, khususnya wilayah Patung Titi Bansa yang sering dilalui oleh kendaraan besar. Hal ini guna memastikan pelayanan kawasan pariwisata tetap aman, nyaman, tertib dan selamat.
Lebih lanjut dijelaskan, dari pelaksanaan sidak, pelanggaran didominasi oleh pelanggaran parkir, terutama truk. Kondisi ini jika tidak ditertibkan tentu akan mengganggu pengguna jalan lain, termasuk juga adanya potensi kecelakaan lalu lintas serta memberikan kesan kumuh dan menjadi biang kemacetan lalu lintas. Sehingga dengan penertiban ini diharapkan kedepanya masyarakat atau pengguna jalan menjadi nyaman saat berkendara.
“Jadi secara umum dapat kami sampaikan bahwa masih banyak kita temukan kendaraan angkutan truk besar yang memarkir kendaraannya dipinggir jalan, tentu ini sangat mengganggu pengendara lain, dan sering menjadi penyebab kemacetan, kecelakaan, termasuk mengganggu pengguna jalan lain,” ujarnya
Pihaknya juga mengimbau pengendara melengkapi surat-surat baik itu SIM dan STNK. Termasuk juga untuk tidak parkir sembarangan. Sehingga perjalanan berkendara menjadi aman, nyaman dan sesuai dengan aturan.
“Melalui penegakan kedisiplanan berlalu lintas di Kota Denpasar kami mengajak seluruh pengendara untuk mengimplementasikan spirit Vasudhaiva Kutumbakam untuk menjaga keindahan kenyamanan Kota Denpasar melalui ketertiban lalu lintas dan angkutan jalan,” harapnya. (Eka/bi)
TES KESEHATAN: Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa yang juga selaku Walikota dan Wakil Walikota Denpasar Terpilih saat mengikuti Tes Kesehatan dan Pengambilan Tanda Pangkat di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta pada Senin (17/2). (Foto: Hms Dps)
Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa yang juga selaku Walikota dan Wakil Walikota Denpasar Terpilih mengikuti Tes Kesehatan dan Pengambilan Tanda Pangkat di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta pada Senin (17/2).
Hal tersebut dilaksanakan serangkaian Pelantikan Kepala Daerah Serentak yang akan berlangsung di Istana Negara pada 20 Februari mendatang.
Pasangan yang dikenal dengan paket Jaya Wibawa ini tiba di Kantor Kementerian Dalam Negeri pada Pukul 07.55 WIB. Rombongan langsung diarahkan menuju gedung registrasi untuk selanjutnya menjalani rangkaian tes kesehatan. Setelah melaksanakan tes kesehatan, turut diserahkan tanda pangkat untuk digunakan dalam pelantikan nanti.
Usai menjalani Tes Kesehatan, Walikota Denpasar Terpilih, I Gusti Ngurah Jaya Negara yang didampingi Wakil Walikota Terpilih, I Kadek Agus Arya Wibawa mengaku bersyukur rangkaian tahapan tes kesehatan dapat berlangsung lancar. Jaya Negara juga mengaku siap untuk mengikuti pelantikan Kepala Daerah Serentak yang akan berlangsung di Istana Negara.
“Iya Astungkara lancar tadi, secara umum kami berdua (Walikota dan Wakil Walikota Terpilih) sehat dan kami mohon doanya agar senantiasa dianugrahi kesehatan untuk bisa mengikuti rangkaian Pelantikan Kepala Daerah Tahun 2025 serta bekerja sebaik mungkin untuk masyarakat Kota Denpasar,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, setelah dilantik dan mengikuti Retreat di Magelang, pihaknya bersama Wakil Walikota akan bekerja semaksimal mungkin. Dimana, permasalahan sampah, kemacetan, infrastruktur, banjir dan lainya tetap menjadi skala prioritas di periode kedua ini.
“Kita berdua akan melanjutkan pekerjaan, terutama permasalahan sampah, kemacetan dan infrstruktur, termasuk pendidikan dan kesehatan, mohon doanya untuk mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Makmur, Aman, Jujur dan Unggul (MAJU),” ujarnya. (eka/bi)