Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Provinsi Bali memahami bahwa stay at home, work from home sudah cukup
lama. Tentu kondisi ini menimbulkan kejenuhan bahkan berdampak ke hal-hal yang
kurang positif dari sisi produktifitas maupun dari sisi perputaran perekonomian.
‘’Oleh karena itu, sesuai dengan tagline pemerintah ‘produktif dan aman Covid-19’, maka kita bersama-sama silakan memulai melakukan aktivitas yang bisa meningkatkan produktifitas kita sendiri. Tetapi tetap disiplin menaati protokol kesehatan. Sehingga produktifitas ini tidak berpengaruh negatif terhadap penyebaran Covid-19,’’ ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra saat live streaming, Jumat (22/5-2020) di Kantor Dinas Kominfos Provinsi Bali, Renon Denpasar.
Dewa Indra yang juga
selaku Sekda Bali mengajak masyarakat mari berupaya memastikan diri kita,
keluarga kita, lingkungan kita, instansi kita supaya bisa meningkatkan
produktifitas. Tetapi juga bisa menjaga tidak terinfeksi Covid-19 dan tidak
menyebarkan kepada pihak lain. ‘’Mudah-mudahan upaya kita bersama meningkatkan produktifitas
dan aman Covid-19 bisa diwujudkan di Bali,’’ harap Dewa Indra.
Dengan demikian,
antara dampak kesehatan dan ekonomi bisa dikendalikan pada situasi yang baik ke
depan. Mudah-mudahan menguatkan tekad kita dan juga menguatkan kepemimpinan kita
untuk menggerakkan masyarakat menaati protokol kesehatan. Karena angka
transmisi lokal masih bergerak naik. Ini sesuatu yang kita tidak kehendaki bersama.
‘’Saya mengajak elemen
masyarakat untuk menggunakan kepemimpinan kita, mengimbau masyarakat, menggerakkan
masyarakat untuk lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan guna
mencegah Covid-19 melalui transmisi lokal. Mudah-mudahan mendapat sinar terang dari
Ida Shang Hyang Widhi Wasa,’’ ujarnya.
Dikatakan, Bali salah
satu daerah yang tidak menerapkan PSBB. Karena itu aktivitas masyarakat di Bali
sesungguhnya lebih longgar. Kalau aktivitas yang lebih longgar ini kemudian diwujudkan
dengan kerja-kerja yang lebih produktif dan sekaligus tetap menjaga disiplin
yang kuat dalam protokol kesehatan maka berharap menjadi lebih baik.
Pemerinah Pusat mengatakan
Bali cepat dan bisa menjadi leading menormalisasi
situasi, dengan kata lain, ingin Bali di depan dalam menuju new normal. Tetapi Dewa
Indra menegaskan kita berhati-hati karena masih ada angka transmisi lokal yang
bertumbuh dari hari ke hari.
Ini yang harus
diwaspadai. Kalau saja angka transmisi lokal bisa dihentikan, maka kita sesungguhnya
mulai menggerakkan produktifitas itu. ‘’Kalau saya katakan mulai kita produktif,
tetapi produktif secara terbatas. Karena ada transmisi lokal yang bertumbuh
dari hari ke hari. Artinya belum new normal sepenuhnya tetapi sedang menuju ke
sana,’’ tegasnya.
Dewa Indra menegaskan terkait gagasan new normal pada 1 Juni, itu baru skema gagasan yang belum diputuskan pemerintah. Tentu dari hari ke hari akan diikuti perkembangan. Setiap kebijakan sifatnya sangat dinamis, bisa berubah dari hari ke hari sesuai dengan dinamika Covid-19 itu sendiri. Jika tidak berubah atau tetap statis sementara dinamika Covid-19 bergerak cepat, maka akan ketinggalan.
Bali mengikuti skema
new normal dan semua daerah juga mengikuti frame itu. Kapan mulai dan selebar
mana perlu kajian masing-masing daerah. Yang menjadi prioritas Bali sekarang
sebelum menuju new normal mari bertekad hentikan transmisi lokal. (*/gs)