Thursday, 20 March 2025
Connect with us
https://www.baliviralnews.com/wp-content/uploads/2022/06/stikom-juni-25-2022.jpg

BUDAYA

Cegah Penyebaran Covid-19, PKB XLII Tahun 2020 Ditiadakan

BALIILU Tayang

:

de
GUBERNUR BALI WAYAN KOSTER

Denpasar, baliilu.com – Setelah menerima masukan lisan dari Bupati/Wali Kota se-Bali dan mempertimbangkan situasi yang berkembang terkait pandemi Covid-19, Gubernur Bali Wayan Koster mengambil keputusan untuk meniadakan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLII Tahun 2020, yang sedianya dilaksanakan mulai pertengahan Juni 2020 mendatang.

Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn, M.Sn dalam keterangan persnya, Selasa (31/3/2020).

Pria yang akrab disapa Kun Adnyana ini menyebut, pemberitahuan peniadaan PKB XLII tertuang dalam surat Gubernur Bali Nomor 430/3287/Sekret/DISBUD, tertanggal 31 Maret 2020 yang ditujukan kepada Bupati/Wali Kota se-Bali. Merujuk pada surat tersebut, Kun Adnyana menguraikan beberapa pertimbangan terkait peniadaan PKB XLII Tahun 2020.

Pertimbangan pertama, arahan dan kebijakan Presiden RI Joko Widodo agar pemerintah dan pemerintah daerah fokus dalam pencegahan dan penanganan Covid-19. Arahan presiden ini didasarkan pada data penyebaran Covid-19 di seluruh negara termasuk Indonesia yang belakangan semakin meningkat. Kondisi ini mendorong seluruh negara termasuk Indonesia melakukan upaya serius untuk menanggulangi penyebaran pandemi ĐĄovid-19 dengan menempuh berbagai kebijakan termasuk di antaranya social/physical distancing sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Pertimbangan berikutnya adalah pandemi ĐĄovid-19 belum bisa dipastikan kapan akan berakhir, sehingga secara psikologis kurang kondusif bagi masyarakat. Sementara PKB XLII Tahun 2020 yang rencananya dilaksanakan pada 13 Juni sd 11 Juli 2020, sangat dekat dari batas waktu Masa Tanggap Darurat Nasional atas penyebaran Covid-19 yakni 29 Mei 2020.

Situasi tersebut akan berdampak pada tidak optimalnya segala persiapan yang dilakukan terkait pelaksanaan PKB XLII. Dengan mempertimbangkan hal tersebut dan masukan lisan dari Bupati/Wali Kota, Gubernur Wayan Koster menyetujui untuk meniadakan penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLII Tahun 2020. Kadisbud berharap, keputusan ini dapat menjadi perhatian seluruh komponen masyarakat Bali.

Baca Juga  Pro-Rakyat, Gubernur Koster Terbitkan Pergub Tata Kelola Arak Bali

Sementara itu, Gubernur Koster memohon kepada masyarakat Bali untuk memaklumi keputusan yang diambil dengan berat hati ini. Tahun 2021, lanjutnya meyakinkan masyarakat, pelaksanaan PKB akan dilaksanakan lebih meriah dari sebelumnya. (*/balu1)

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Advertisement
Klik untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BUDAYA

Desa adat Manistutu Gelar Ngaben Massal, Diikuti 55 Sawa

Published

on

By

ngaben desa manistutu
HADIRI UPACARA: Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, saat menghadiri Upacara Pitra Yadnya Pengabenan lan Memukur Kolektif Kusa Pernawa yang berlangsung di Desa Adat Manistutu, Kecamatan Melaya, pada Rabu (19/3/2025). (Foto: Hms Jembrana)

Jembrana, baliilu.com – Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, turut serta menghadiri Upacara Pitra Yadnya Pengabenan lan Memukur Kolektif Kusa Pernawa yang berlangsung di Desa Adat Manistutu, Kecamatan Melaya, pada Rabu (19/3/2025). Upacara yang penuh makna ini juga meliputi kegiatan Atma Wedana Nyekah Massal, diikuti oleh 55 sawa yang melaksanakan mukur dan mungkah, sedangkan untuk ngelungah diikuti 59 peserta.

Dalam kesempatan tersebut, Bendesa Desa Adat Manistutu I Wayan Reden menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah, khususnya kepada Bupati Jembrana, atas dukungan yang telah diberikan. “Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan, sehingga upacara ini bisa berjalan dengan lancar. Semua ini juga berkat dukungan dari Bapak Bupati Jembrana,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kembang Hartawan memberikan apresiasi tinggi kepada krama Desa Adat Manistutu atas semangat persatuan yang mereka tunjukkan dalam melaksanakan upacara tersebut. “Saya menghargai semangat kebersamaan yang ditunjukkan oleh krama desa dalam melaksanakan Upacara Pitra Yadnya ini. Semoga prosesi ini terlaksana dengan ikhlas yang tulus,” katanya.

Lebih lanjut, Bupati Kembang berharap agar semua keluarga yang terlibat dalam upacara ini dapat melaksanakan rangkaian acara dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai wujud bhakti kepada leluhur. “Saya berharap rangkaian upacara ini dapat berjalan dengan lancar, serta memberikan manfaat bagi kita semua, sesuai dengan harapan bersama,” tambah. (gs/bi)

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Baca Juga  Majukan Perisai Diri, Ny Putri Koster Targetkan Segera Punya Padepokan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Walikota Jaya Negara ‘’Ngupasaksi’’ Upakara ‘’Munggel Pelawatan’’ di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu

Published

on

By

Walikota Jaya Negara
NGUPESAKSI: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menghadiri sekaligus ngupasaksi Upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod yang dilaksanakan bertepatan dengan Rahina Budha Kliwon Wuku Gumbreg, Rabu (19/3). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri sekaligus ngupasaksi upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod yang dilaksanakan bertepatan dengan Rahina Budha Kliwon Wuku Gumbreg, Rabu (19/3). Upakara tersebut dilaksanakan serangkaian tahapan ngodakin (perbaikan) Pelawatan di pura tersebut.

Turut hadir Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Badung, I Nyoman Graha Wicaksana, Camat Denpasar Barat, Ida Bagus Made Purwanasara, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara, Bendesa Adat Kerobokan, Gusti Agung Putu Sutarsa, Perbekel Desa Padangsambian Kelod, I Gede Wijaya Saputra, serta krama adat di lingkungan Padangsumbu.

Diiringi gambelan dan kidung, rangkaian upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod berlangsung khidmat. Diawali dengan persembahyangan bersama, serta dilanjutkan dengan nuntun Ida Bhatara untuk selanjutnya dilaksanakan proses ngodakin.

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas kekompakan krama Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod dalam melaksanakan upakara ini. Hal ini menunjukkan bahwa spirit vasudhaiva kutumbakam dan menyama braya terlaksana erat oleh krama. Hal ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu ini mari kita tingkatkan sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, dan semoga seluruh rangkaian proses ngodakin (perbaikan) Pelawatan dapat berjalan lancar sesuai harapan krama,” ujar Jaya Negara.

Baca Juga  Pro-Rakyat, Gubernur Koster Terbitkan Pergub Tata Kelola Arak Bali

Sementara, Manggala Pura, I Wayan Nik Selamat mengatakan bahwa upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu ini dilaksanakan sebagai langkah awal dalam proses ngodakin Pelawatan. Hal ini lantaran Pelawatan yang di-sungsung di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu ini sudah mengalami kerusakan.

“Awalnya krama berkeinginan untuk ngayum, namun demikian setelah dilaksanakan pengecekan, sebagian besar piranti Pelawatan sudah tidak bisa digunakan kembali, sehingga atas kesepakatan krama diputuskan untuk ngodakin,” ujarnya.

Adapun Pelawatan yang turut diperbaiki yakni Pelawatan Barong, Rangda, Telek, dan Jauk. Pihaknya juga turut menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan semua pihak. Baik Pemerintah Kota Denpasar, Pemerintah Kabupaten Badung serta krama yang telah bergotong-royong dalam mendukung kegiatan ini.

“Harapan kami semoga kegiatan ini berjalan lancar sebagai bentuk sradha bhakti kepada ida sesuhunan,” ujarnya. (eka/bi)

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca

BUDAYA

Walikota Jaya Negara Hadiri ‘’Ngeratep lan Pasupati’’ Sesuhunan Pura Ratu Made Agung

Published

on

By

Walikota Jaya Negara
NYUMPANGAN SEKAR: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat nyumpangan sekar Ida Sesuhunan serangkaian Karya Ngeratep, Melaspas lan Pasupati Sesuhunan di Pura Ratu Made Agung, Desa Adat Penatih, Kecamatan Denpasar Timur pada Rabu (19/3). (Foto: Hms Dps)

Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Karya Ngeratep, Melaspas lan Pasupati Sesuhunan di Pura Ratu Made Agung, Desa Adat Penatih, Kecamatan Denpasar Timur pada Rabu (19/3).

Upacara ini bertepatan dengan Rahina Kajeng Kliwon, yang dilaksanakan lantaran telah rampungnya prosesi Nangiang dan Ngodakin Ida Sesuhunan. Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara turut Nyumpangin Sekar serta prosesi Pasupati Ida Sesuhunan di Pura Ratu Made Gung.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, IB Alit Antara, Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Bendesa Adat Penatih, I Wayan Eka Yana serta undangan lainnya.

Manggala Prawartaka Karya, Made Oka Wibawa mengatakan, Karya Ngeratep, Melaspas lan Pasupati ini merupakan rangkaian Nangiang serta Ngodakin Ida Sesuhunan yang berada di Pura Ratu Made Agung. Adapun Sesuhunan yang di-pasupati yakni Sesuhunan Ratu Made Agung, Ratu Batur dan Ratu Hyang Api.

“Setelah rampung dikerjakan, dilaksanakan upacara Ngeratep, Melaspas dan Pasupati,” ujarnya

Lebih lanjut dijelaskan, setelah upacara ngeratep, melaspas lan pasupati, rangkaian upacara dilanjutkan dengan upacara Melasti. “Tentunya kami selaku prawartaka mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga rangkaian upacara ini dapat terlaksana, semoga Ida Bhatara Sesuhunan senantiasa memberikan kerahyuan kepada kita semua,” ujarnya.

Sementara itu, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, bahwa pelaksanaan Karya Ngeratep, Melaspas lan Pasupati Sesuhunan di Pura Ratu Made Agung Denpasar ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Karenanya sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya krama untuk menjadikan ini sebagai sebuah momentum dalam menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan upacara ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi Tri Hita Karana,” ujar Jaya Negara. (eka/bi)

Baca Juga  Sekda Dewa Indra: Raih Penghargaan APIP Level 3, Minta Jajarannya Implementasikan secara Konkret

Advertisements
iklan koster giri
Advertisements
dprd badung
Advertisements
Koster Giri pemprov
Advertisements
iklan fisioterapi
Advertisements
itb stikom
Advertisements
iklan
Lanjutkan Membaca