Denpasar,
baliilu.com – Sekretaris Daerah Pemprov Bali, Dewa Made Indra, menghormati setiap
keinginan masyarakat dalam upaya
pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) di Bali, salah satunya yang sedang
sering dibicarakan yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Menurut Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 di Bali ini, PSBB bukanlah satu-satunnya instrumen untuk mencegah penyebaran Covid-19
di Bali. “Itu salah satu instrumen saja, jika kita bisa menjalankan yang lebih
efektif, alangkah baiknya,” kata Dewa Indra saat menjawab pertanyaan bapak Alfon dari Panjer, Denpasar dalam live dialog di salah satu media TV, di Denpasar, Rabu (29/4-2020).
Lebih jauh Dewa Indra mengatakan penerapan PSBB harus melalui
kajian yang matang dan tidak bisa diputuskan dengan sembarangan. “Kewenangan
penetapan PSBB juga berada di pusat, setelah pemerintah daerah mengajukannya.
Namun, kita harus lihat juga faktor-faktor lainnya seperti ketersediaan logistik dan tingkat penyebaran
transmisi lokal,” imbuhnya.
Sementara menurutnya di Bali angka positif
terbesar disumbangkan oleh PMI yang baru datang dari luar negeri dan sudah
tertangani dengan baik. “Jika kita bisa menekan angka transmisi lokal dengan
cara sederhana seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air
mengalir, penerapan hidup sehat dan bersih, maka kita bisa mencegah penularan
virus ini tanpa menerapkan PSBB yang memiliki dampak social dan ekonomi yang besar,”
jelasnya.
Melihat angka transmisi lokal pada 28 April
kemarin yang melonjak cukup tajam, Dewa Indra mengatakan ini salah satu akibat
dari kurang disiplinnya masyarakat, sehingga sampai menularkan ke orang lain. “Dari 22
kasus penambahan, 13 di antaranya karena transmisi lokal, ini yang kita kejar
terus sekarang, terutama orang-orang yang pernah kontak dengan mereka. Untuk
memutus angka transmisi lokal tersebut, maka diperlukan komitmen bersama, baik
pemerintah maupun masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menegaskan kemungkinan
kasus transmisi lokal tersebut ditularkan oleh PMI yang tidak disiplin
melakukan karantina mandiri di rumah. Menurutnya PMI tersebut telah tiba di
Bali sebelum 22 Maret. “Memang awalnya karena keterbatasan alat dan rapid test kit, PMI yang pulang sebelum 22
Maret diimbau untuk karantina mandiri di rumah masing-masing. Akan tetapi,
mengingat banyaknya saudara kita yang kurang disiplin melakukan karantina
mandiri, maka Gubernur Bali sepakat dengan bupati/walikota untuk bekerja sama menangani PMI,” imbuh Dewa Indra.
Saat ini penanganan PMI yang baru tiba akan di-screening dengan rapid test. Bagi mereka yang
memiliki hasil test positif di bandara langsung ditangani oleh Pemprov Bali
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sedangkan bagi yang negatif ditangani
oleh pemerintah kabupaten/kota untuk dikarantina. Menurutnya selama masa
karantina oleh kabupaten/kota juga dilanjutkan dengan tes lainnya seperti swab, sehingga jika
terdapat kasus positif di antara mereka akan ditangani oleh Pemprov Bali.
“Sehingga kami mengembalikan saudara-saudara
PMI ke keluarga dan masyarakat dalam kondisi yang benar-benar bersih dari virus
ini,” imbuhnya seraya menjelaskan PMI yang tiba sebelum 22 Maret pun sudah
menjalani rapid test.
Sampai saat ini, Dewa Indra juga mengapresiasi
masyarakat Bali setinggi-tingginya karena sudah bisa menerima tempat karantina
dan sudah mulai disiplin menggunakan masker serta menghindari keramaian.
“Awalnya terdapat penolakan tempat karantina karena masyarakat waspada akan
penularan virus ini. Kami positif
thinking saja, ini bentuk kepedulian masyarakat akan kesehatan. Setelah
diedukasi dan dijelaskan virus tidak menyebar melalui udara serta tempat
karantina dijaga ketat, maka penolakan-penolakan itu pun tidak ada lagi,”
ujarnya. Ia berharap ke depan tidak ada lagi penolakan seperti ini.
Mengenai saran bapak Rajeng dari Kuta untuk menggunakan pesawat
Hercules saat menyemprotkan disinfektan, Sekda Dewa Indra mengatakan langkah
tersebut tidak perlu dilakukan. Karena bisa membahayakan masyarakat jika
disinfektan disebar melalui udara, juga karena penyemprotan berlebihan tidak
baik untuk lingkungan serta tidak disarankan oleh Ikatan Dokter Indonesia.
Untuk langkah pencegahan, sekali lagi Dewa
Indra menjelaskan pentingnya langkah-langkah sederhana seperti penggunaan
masker, mencuci tangan dengan rutin menggunakan sabun di air mengalir,
penerapan hidup bersih dan sehat, serta olah raga untuk meningkatkan imun
tubuh. (*/gs)
PRESS TOUR: Rombongan Press Tour Sekretariat DPRD Badung bersama 14 media online diterima Kasubag Humas dan Protokol Devi Vaulana Hakim, S.H. di Kantor DPRD Kota Bandung, Kamis, 21 September 2023. (Foto: ist)
Badung, baliilu.com – Sekretariat DPRD Badung bersama 14 wartawan media online yang sehari-hari ngepos di dewan menggelar Press Tour selama dua hari pada 21-22 September 2023 ke Kota Kembang Bandung, Jawa Barat.
Pada hari pertama, Kamis, 21 September 2023, rombongan Press Tour yang dipimpin Kabag Umum dan Kepegawaian Sekretariat DPRD Kabupaten Badung Nengah Nurjana mengunjungi Sekretariat DPRD Kota Bandung yang diterima oleh Kasubag Humas dan Protokol Devi Vaulana Hakim, S.H., didampingi Staf Humas Fikri Setiawan.
Ketua Rombongan Press Tour Sekretariat DPRD Badung Nengah Nurjana memaparkan, tujuan kunjungan untuk melakukan sharing terkait dengan bidang kehumasan dan kerja sama dengan media meliputi media cetak, elektronik, maupun media online.
Ketua Rombongan Press Tour Sekretariat DPRD Badung Nengah Nurjana (dari kanan ke kiri) bersama Kasubag Humas dan Protokol Devi Vaulana Hakim, S.H., didampingi Staf Humas Fikri Setiawan. (Foto: gs)
Selain sarana bertukar informasi, lanjutnya kunjungan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengalaman dalam rangka peliputan tentang pembangunan di Kabupaten Badung.
“Selain itu, kami juga ingin mengeratkan tali silaturahmi dengan melibatkan wartawan dari sejumlah media khususnya dari media online,” terangnya.
Saat ini, ungkapnya, jalinan kerja sama antara DPRD Badung dengan kalangan media sangat baik. Media sudah menjadi partner kerja bagi DPRD Badung, terutama untuk mempublikasikan semua kegiatan yang digelar di DPRD Badung, baik kegiatan pimpinan maupun anggota DPRD Kabupaten Badung.
“Bagaimana dengan DPRD Kota Bandung terkait kerja sama dengan media. Bagaimana teknisnya, termasuk penyediaan materi-materi publikasinya,” ucap Nengah Nurjana.
Sementara itu, Koordinator Media Nyoman Sarmawa mempertanyakan komposisi DPRD Kota Bandung, potensi Kota Bandung, termasuk pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor mana saja. Demikian juga dengan jumlah APBD-nya.
“Paling penting kami ingin tahu terkait kerja sama dengan media seperti apa. Apakah hanya kerja sama advertorial dan iklan-iklan ucapan saja atau ada kerja sama lainnya,” terangnya.
Devi Vaulana Hakim yang menerima kunjungan Press Tour Sekretariat DPRD Badung mengucapkan terima kasih kepada Sekretariat DPRD Badung yang telah mengunjungi Kota Bandung. “Terima kasih sudah menjadikan Sekretariat Kota Bandung sebagai lokus kunjungan,” paparnya.
Sama dengan Badung, katanya, Kota Bandung mengandalkan sektor pariwisata sebagai andalan pendapatan daerah. Bahkan, pihaknya menyebutkan APBD sekitar Rp 7 triliun mayoritas berasal dari sektor pariwisata, terutama PHR.
Sekretariat DPRD Badung bersama 14 wartawan media online berfoto bersama usai diterima Setwan DPRD Kota Bandung, Kamis (21/9). (Foto: gs)
“Karena itu, saat pandemi Covid-19, pendapatan daerah kami terjun bebas. Itu kami rasakan sama dengan Badung,” katanya.
Mengenai komposisi DPRD Kota Bandung terdiri atas 50 kursi dan Ketua DPRD saat ini adalah H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketua didampingi tiga wakil ketua masing-masing Ir. Kurnia Solihat, H. Achmad Nugraha, D.H., S.H., dan Dr. H. Edwin Sanjaya, S.E., M.M., serta DPRD Kota Bandung terdiri atas tujuh Fraksi.
Terkait kerja sama media, DPRD Kota Bandung juga sudah melakukan kerja sama dengan media, baik untuk publikasi kegiatan, iklan-iklan ucapan. Pihaknya juga merekrut teman-teman praktisi dari media untuk menyediakan materi yang menjadi referensi bagi media. Selain itu, pihaknya juga segera menggelar bimtek bagi wartawan serta outbond.
“Kegiatan ini segera kami gelar untuk menjalin silaturahmi dengan kalangan wartawan dan media,” pungkasnya. (gs/bi)
PENGHARGAAN: Kepala Perpustakaan Sastra Mahottama, I Made Budiarta saat menerima penghargaan perpustakaan terbaik se – Indoenisa dan diserahkan secara langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpusnas RI, Drs. Deni Kurniadi, M.Hum pada acara PLM Nasional Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Kamis (21/9). (Foto: ist)
Denpasar, baliilu.com – Desa Tegal Harum kembali sukses menorehkan prestasi tingkat nasional. Kali ini, Desa yang sukses menjadi pemenang lomba desa tingkat nasional ini meraih Penghargaan Perpustakaan Terbaik Nasional dengan Inovasi Layanan Digital Terbaik se-Indonesia, yang digelar di Hotel Alana Yogyakarta pada Kamis (21/9).
Penghargaan diterima langsung Kepala Perpustakaan Sastra Mahottama, I Made Budiarta dan diserahkan secara langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Drs. Deni Kurniadi, M.Hum pada acara PLM (Peer Learning Meeting) Nasional Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Perbekel Desa Tegal Harum, I Komang Adi Widiantara saat dikonfirmasi menjelaskan, melalui Aplikasi Perpustakaan Digital Desa Tegal Harum (SIPESAT) memperoleh Juara Satu kategori Inovasi Bentuk lainnya yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah. Inovasi diciptakan mengingat pentingnya perpustakaan dalam menambah literasi baca, maka Perpustakaan Mahottama Desa Tegal Harum hadir untuk memfasilitasi minat tersebut.
‘‘Perpustakaan Sastra Mahottama menjadi satu-satunya perpustakaan di Provinsi Bali yang memperoleh penghargaan sebagai perpustakaan dengan Inovasi Layanan Digital Terbaik se-Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, inovasi SIPESAT hadir untuk memenuhi minat baca warga dan memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap layanan perpustakaan online. Sehingga mampu mendukung optimalisasi budaya literasi bagi masyarakat.
“Untuk memenuhi minat baca warga dan memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap layanan perpustakaan online SIPESAT,” tuturnya. (eka/bi)
RAPAT RUTIN: Rapat rutin Pilot Project Smart Weter Management Indonesia bersama Deputy Manager, K-Water dari Negara Korea Selatan, Yoon Jae-Hyuk di Kantor Walikota Denpasar, Kamis (21/9). (Foto: ist)
Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara berkomitmen melakukan peningkatan kualitas pelayanan air bersih kepada masyarakat. Hal ini diungkapkan saat melakukan rapat rutin Pilot Project Smart Weter ManagementIndonesia bersama Deputy Manager, K-Water dari Korea Selatan, Yoon Jae-Hyuk dan Dirut Perumda Air Minum Denpasar (Tirta Sewakadarma) di Kantor Walikota Denpasar, Kamis (21/9).
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana, Dirut Perumda Tirta Sewakadarma, Ida Bagus Gde Arsana, Lee Jae-seung, Assistant Manager, K-Water dan OPD terkait.
Pada kesempatan tersebut disampaikan, Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara menyampaikan terima kasih atas dukungan untuk peningkatan kualitas pelayanan air bersih kepada masyarakat. Adapun peningkatan pelayanan akan difokuskan pada pengelolaan air yang baik dan untuk menekan kebocoran yang tinggi.
“Pilot Project Smart Water Management akan dilaksanakan di wilayah Padangsambian, Denpasar Barat. Setelah pelaksanaan di kawasan Padangsambian berhasil, akan menjadi contoh bagi PDAM lainnya di Indonesia. Bagaimana cara menangani aliran air dengan baik”, ujar Jaya Negara.
Sementara itu, Yoon Jae-hyuk, Deputy Manager, K-Water menyampaikan proyek Ini akan dilaksanakan sampai tahun 2026 dengan total biaya Rp. 61 miliar. Adapun progress saat ini sudah memasuki tahap pencarian kebocoran dan pemeliharaan jaringan pipa dan pembuatan blok.
“Untuk mendukung pelaksanaan kerja maka membutuhkan dukungan dari kedua belah pihak Pemerintah untuk bekerjasama. Terutama dalam hal perizinan dan pengawasan,” ujarnya.
Dirut Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Gde Arsana menyampaikan saat ini Non Revenue Water (NRW) atau tingkat kebocoran pipa cukup tinggi. Salah satunya di wilayah Padangsambian, Denpasar Barat. Sebab, selama ini untuk mengalirkan air bersih ke kawasan Padangsambian, PDAM Denpasar membeli air dari SPAM Penet yang dikelola oleh Pemprov Bali.
Bagus Arsana berharap, dengan adanya bantuan dari Korea ini bisa menurunkan tingkah NRW di Kota Denpasar. NRW Denpasar saat ini masih cukup tinggi yakni 36,56 kendati sudah mengalami penurunan dari awal tahun dengan NRW mencapai 38. “Saya inginnya NRW Denpasar bisa turun ke 20,” tandasnya. (eka/bi)