Denpasar,
baliilu.com – Terkait hasil rapid test dengan jumlah reaktif mencapai ratusandi Desa Abuan Kabupaten Bangli, Gubernur
Bali Wayan Koster meminta agar isolasi ketat dilaksanakan di wilayah tersebut.
“Dalam konteks isolasi, saya mohon Pangdam dan
jajaran, Kapolda dan jajaran, dapat menugaskan tim di lapangan selama 24 jam
dengan bergiliran untuk secara ketat mengawasi pergerakan masyarakat di sana
agar bisa dikontrol, agar betul-betul disiplin,” kata Gubernur Bali Wayan
Koster saat menggelar
rapat teleconference dengan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana
Sukawati, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto dan Wakapolda Bali Brigjen Pol I
Wayan Sunartha dari Gedung Gajah, Jayasabha Denpasar, Jumat (1/5-2020) pagi.
Ada dua hal yang dibahas dalam rapat tersebut,
yakni hasil rapid test di Desa Abuan,
Kabupaten Bangli dan tindak lanjut kedatangan pekerja migran Indonesia (PMI).
Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan
Provinsi Bali itu menyatakan tidak ingin menyalahkan siapa pun dalam persoalan Covid-19 di Desa Abuan Bangli, malah ingin mengajak semua pihak untuk bersama-sama menyelesaikannya.
Mantan anggota DPR RI itu mengingatkan agar
kebutuhan logistik di wilayah isolasi harus dipenuhi. “Koordinasi dengan Bulog
agar disiapkan beras untuk bisa segera didistribusikan ke warga. Ini kewajiban
kita untuk menyiapkan kebutuhan pangannya dan kebutuhan lainnya selama mereka
diisolasi,” ujarnya. Ia mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam
menyelesaikan persoalan ini.
Selain Bangli, perkembangan kasus Covid-19 di
Kabupaten Karangasem dan Buleleng juga menjadi perhatian Gubernur Bali.
“Jika ada masyarakat yang tidak disiplin, maka ambil tindakan tegas agar
jangan sampai mereka menyebarkan virus ke yang lainnya,” katanya.
Terkait kedatangan PMI, meski pengelolaannya
ada di Gugus Tugas Nasional, Gubernur Koster meminta agar penerimaannya di
Provinsi Bali tetap dilakukan dengan baik. “Prinsipnya kita harus siapkan
dengan baik,” ucapnya, mengingatkan.
Sementara itu, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI
Benny Susianto mengatakan, kebijakan karantina wilayah di Desa Abuan sudah
tepat. Ia menyebutkan, pihaknya sudah menggelar dapur umum untuk memenuhi
kebutuhan pangan di wilayah yang kini diisolasi. “Sistem distribusi sudah
dilakukan dengan baik oleh Dandim (1626/Bangli-red),” ujarnya.
Pangdam juga mengatakan akan lebih tegas
menekankan kebijakan social distancing.
Terkait social distancing, Wakapolda Bali
mengatakan perlu lebih memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa diam di
rumah dan tidak melakukan banyak kegiatan di luar rumah. “Kita memberikan layanan
psikologis kepada masyarakat di sana,” katanya.
Terhadap ide ini, Gubernur Koster minta agar
Polda menggandeng perguruan tinggi di Bali untuk memberikan layanan psikologis
kepada masyarakat. (*/gs)