Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Provinsi
Bali, melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, melaporkan perkembangan update
Corona Virus
Disease (Covid-19) di Provinsi Bali
saat konferensi pers, Senin petang (6/4) di Denpasar, jumlah
pasien dalam pengawasan (PDP)
sampai Senin petang (6/4) bertambah 11 orang atau komulatif PDP menjadi 199 orang. Dari 199 sampel
yang telah diuji, telah keluar hasil sampel 184 orang yaitu 141 orang negatif dan 43 orang positif.
Sebanyak 11 orang PDP baru ini terdiri dari 2 orang WNA dan 9 orang WNI. Dari 9 WNI
ini terdiri dari 6 orang yang baru datang dari perjalanan luar
negeri, 2 orang pulang dari Jakarta dan 1 orang kontak lokal. Sedangkan kasus positif total 43 orang atau bertambah
8 orang hari ini. Terdiri dari 6
orang imported case atau kasus yang dibawa dari luar negeri dari negara terjangkit, dan 2 orang dari transmisi lokal. Artinya terjadi perpindahan penyakit dari orang yang tadinya positif ke orang lain, dimana orang yang positif ini sudah ada di Bali yang kemudian menginfeksi
orang lain.
Sementara yang sembuh bertambah 1 orang
sehingga per hari ini jumlah yang sembuh sudah mencapai 19 orang.
‘’Yang menjadi catatan penting bagi
kita masyarakat Bali sebagai bentuk kewaspadaan, data menunjukkan 8 positif, 2 orang di antaranya transmisi
lokal. Artinya dua orang yang
positif ini terinfeksi orang lain melalui kontak dekat. Karena berada dalam jarak dekat tidak menerapkan
arahan pemerintah
yakni tidak menggunakan masker, tidak mencuci tangan menggunakan sabun, tidak
menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat, akibatnya dua orang saudara kita terinfeksi secara lokal,’’ ujar Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Dewa
Made Indra.
Jika tidak ingin bertambah lagi transmisi lokal, Dewa Indra menegaskan
tidak ada pilihan lain mesti bersama-sama disiplin menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun pada air yang
mengalir, berdiam di rumah, kecuali ada kegiatan yang sangat penting.
Sedangkan data imported case yang menunjukkan 6 orang, kata Dewa Indra,
ini tentu menjadi
bahan evaluasi bagi Gugus Tugas untuk memperkuat lagi pertahanan pintu masuk ke Bali. Ada sembuh satu
orang, maknanya terinfeksi virus corona bisa sembuh dan tidak selalu
menimbulkan kematian. Data
menunjukkan jumlah yang sembuh dengan meninggal berbeda
jauh di Bali.
Meninggal cuma
dua orang
itupun karena punya penyakit lain.
‘’Dengan adanya yang sembuh menguatkan keyakinan kita, kalau disiplin
menjaga kesehatan dan arahan pemerintah
penyebaran Covid-19 segera akan bisa kita akhiri,’’ ujar Dewa Indra.
Dalam rangka
percepatan penanganan Covid-19, Dewa Indra menegaskan Pemerintah
Provinsi Bali taat dan mengikuti kebijakan pusat dalam penanggulangan Covid-19 yaitu
selaras dengan Keppres Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Penyakit Virus Corona 2019 (Covid-19)
dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 440/2622/SJ tentang Pembentukan
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Daerah.
Satgas Penanggulangan Covid-19 di Provinsi
Bali yang selama ini bertugas, melakukan penyesuaian menjadi Gugus Tugas dimana
Ketua adalah Gubernur Bali dan Sekretaris Daerah adalah Pelaksana Harian. Hal
ini tertuang di dalam Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 274/01-C/HK/2020
tentang Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi Bali. Dalam
keanggotaannya,
juga terdapat
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Bali seperti Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana, Kajati Bali dan lainnya.
Hal ini bertujuan agar Gugus Tugas ini dapat menjalankan tugas dan koordinasi secara
lebih komprehensif.
Gubernur Bali juga membentuk tim khusus penanganan dampak dan
pemulihan ekonomi akibat Covid-19 yang diketuai oleh Wakil Gubernur Bali. Hal ini tertuang dalam
Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 274/01-C/HK/2020 tentang Pembentukan dan
Susunan Keanggotaan Tim Percepatan Penanganan Dampak dan Pemulihan Akibat Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi Bali. ‘’Artinya
Bapak Gubernur di samping fokus memimpin penanganan Covid-19,
beliau sudah memikirkan jauh ke depan penanganan dampak dan pemulihan pasca Covid-19
bisa kita hentikan,’’ ujar Dewa
Indra. (*/gs)