Denpasar, baliilu.com
– Pemerintah Provinsi Bali melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Bali menyatakan perkembangan penanganan Covid-19, Minggu (14/6-2020) terjadi
penambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 18 orang dan juga terjadi
penambahan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 12 orang.
Secara rinci dijelaskan kasus positif sebanyak 18 orang
terdiri dari 4 orang PMI dan 14 orang transmisi lokal. Sehingga jumlah
kumulatif pasien positif 741 orang. Dari 18 orang yang terkonfirmasi positif
berasal dari Jembrana 1 TL, Tabanan 2 TL, 1 PPLN, Badung 1 TL, Denpasar 4 TL, 1
PPLN, Gianyar 4 TL, Klungkung 2 TL, Karangasem 1 PPLN, dan Buleleng 1 PPLN.
Sedangkan pasien sembuh bertambah 12 orang terdiri dari 4
orang PMI dan 8 orang dari transmisi lokal. Sehingga jumlah pasien yang telah
sembuh mencapai 474 orang (467 WNI dan 7 WNA). Jumlah pasien yang meninggal sebanyak
6 orang yang terdiri dari 4 orang WNI dan 2 orang WNA.
Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 261
orang yang terdiri dari 255 WNI dan 6 orang WNA. Mereka dirawat di 11 rumah
sakit dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, dan BPK Pering.
Dewa Made Indra yang juga selaku Sekda Bali dalam siaran persnya melalui akun Pemprov Bali, Minggu malam (14/6-2020) menyatakan setiap hari jumlah angka positif karena transmisi lokal terus menunjukkan peningkatan yang tajam. Hal ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan Covid-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya. Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini.
Terkait transmisi lokal yang cenderung meningkat dalam
sepekan ini, Gubernur Bali telah mengeluarkan Imbauan Gubernur Bali Nomor :
215/Gugascovid19/VI/2020 tanggal 8 Juni 2020 yang antara lain mengimbau
masyarakat agar bagi peserta didik tetap belajar di rumah, melarang kegiatan
keramaian termasuk tajen, melarang operasional dan aktivitas objek wisata,
hiburan malam, dan kegiatan lainnya yang melibatkan banyak orang.
Imbauan ini juga mengatur kegiatan adat dan agama hanya
boleh dilaksanakan dengan melibatkan paling banyak 25 (dua puluh lima) orang.
Membatasi perjalanan ke luar Bali, khususnya ke daerah yang masuk zona merah
Covid-19. Mengurangi aktivitas ke luar rumah. Dalam hal melaksanakan aktivitas
ke luar rumah, agar masyarakat dengan tertib dan disiplin mengikuti protokol
pencegahan Covid-19 yaitu: selalu menjaga jarak fisik dan sosial; wajib
menggunakan masker; dan selalu mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir
atau menggunakan hand sanitizer. Selalu melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), dll.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas, Dewa Indra
menegaskan yang boleh melakukan perjalanan, dikecualikan untuk angkutan
logistik, kesehatan, diplomatik, tugas lembaga tinggi negara serta angkutan
logistik penanganan Covid-19.
Berkaitan dengan hal ini, Pemerintah Provinsi Bali melalui
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mewajibkan setiap
orang yang akan memasuki Provinsi Bali melalui bandara bagi kru pesawat udara
cukup dipersyaratkan dokumen rapid test
negatif yang berlaku 7 hari sejak penerbitannya, ASN / TNI / Polri dalam rangka
penugasan karena sesuatu hal tidak bisa mendapatkan PCR test diperbolehkan
dengan dokumen rapid test negatif
yang masih berlaku, bagi calon panumpang dari suatu wilayah / daerah yang tidak
ada fasilitas pelayanan PCR test, boleh dengan dokumen rapid test dengan surat pernyataan bersedia di swab PCR test dan
karantina dengan biaya dari yang bersangkutan.
Sedangkan bagi penumpang transit yang turun di Bali dan
melanjutkan perjalanan (moda darat/laut/udara) dalam waktu tidak lebih 24 jam
diperbolehkan cukup rapid test saja
dan jika menginap di hotel yang telah ditentukan (isolasi mandiri), dan
mengimbau masyarakat Bali untuk menaati peraturan tersebut dengan penuh disiplin
sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Berkaitan kebijakan ini pula melalui Gugus Tugas dan
berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI, Polri dan pemerintah pusat
di daerah bersama-sama menegakkan peraturan tersebut dengan melakukan upaya
penebalan penjagaan di pintu-pintu masuk Pulau Bali yaitu di Bandara Ngurah
Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan
Benoa dan Pelabuhan Padangbai. Jika masyarakat akan melintasi jalur-jalur ini
maka pada pintu masuk akan dijaga petugas.
Untuk itu dimohon pengertian masyarakat untuk mematuhi
peraturan dan lebih baik tetap di tempat. Masyarakat Bali yang akan mudik lebih
baik mempertimbangkannya. Pengetatan ini tidak hanya dilakukan Pemprov Bali
namun juga pemerintah daerah lain juga melakukan hal yang sama. Untuk itu
sebaiknya tidak mudik tetap di tempat.
Begitu pula krama Bali yang ada di luar daerah khususnya di
daerah yang melakukan PSBB atau daerah zona merah dimohon agar tetap di tempat
jangan dulu pulang ke Bali. Kepulangan krama Bali bisa berdampak negatif pada
anda, keluarga dan masyarakat Bali, karena kita tidak tahu jika kita terinfeksi atau tidak sampai dilakukan tes. Untuk itu masyarakat Bali
diminta tetap tinggal di tempat dulu kecuali
ada hal yang sangat penting atau mendesak.
Mengingat transmisi lokal Covid-19 memperlihatkan
kecenderungan meningkat dalam beberapa hari terakhir, maka diminta kepada
seluruh warga masyarakat, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh
politik, dan semua elemen masyarakat untuk bersatu padu menguatkan disiplin
kita semua dalam penerapan protokol pencegahan Covid-19 yakni selalu
menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga
jarak, menghindari keramaian, melaksanakan etika batuk/bersin, melakukan
penyemprotan disinfektan pada tempat yang tepat, menjaga kesehatan dan
kebugaran tubuh kita. Semakin kita disiplin dalam pelaksanaan pencegahan ini
maka transmisi lokal penyebaran Covid-19 pasti bisa kita hentikan.
Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, kami minta
semua elemen masyarakat membantu dan bekerjasama dengan petugas survailans Dinas Kesehatan dalam
melaksanakan tracing contact untuk
menemukan siapa pun yang pernah kontak dekat dengan orang yang positif Covid-19
sehingga kita bisa menangani lebih awal orang-orang yang berisiko terinfeksi
Covid-19 guna mencegah penyebaran berikutnya kepada orang lain. (*/gs)
BERSIH-BERSIH: Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa bersama komunitas dan seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar saat menggelar aksi bersih-bersih pantai di Kawasan Pantai Mertasari Sanur, Jumat (20/9). (Foto: Hms Dps)
Denpasar, baliilu.com – Pemerintah Kota Denpasar bersama komunitas dan seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar menggelar aksi bersih-bersih pantai di Kawasan Pantai Mertasari Sanur, Jumat (20/9). Kegiatan ini sendiri dilaksanakan dalam rangka memperingati momentum World Clean Up Day.
Kegiatan bersih-bersih dipimpin langsung Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana serta Anggota DPRD Kota Denpasar Wayan Suadi Putra.
‘’Kami terus berupaya menjaga lingkungan dan menyosialisasikan peduli lingkungan dengan melibatkan berbagai komunitas peduli lingkungan lainnya serta dukungan dari berbagai pihak dalam rangkaian World Clean Up Day,” kata Arya Wibawa.
Lebih lanjut, Arya Wibawa menyampaikan bahwa kegiatan ini juga ditujukan guna membangun sinergi dan kolaborasi Pemkot Denpasar dalam memberikan dorongan dan edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Dari perilaku tidak membuang sampah sembarangan ini diharapkan dapat menjadi budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan, terlebih dalam menjaga kebersihan pantai.
“Tindakan kecil seperti ini dapat mengedukasi dan memberikan dampak pada tingkat kesehatan di lingkungan masyarakat,” ujar Arya Wibawa.
Sementara Kabid Persampahan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar, I Ketut Adi Wiguna menyampaikan World Clean Up Day melibatkan komunitas peduli lingkungan, siswa sekolah dan perguruan tinggi.
“Kami melibatkan seluruh komponen masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan sosialisasi per 1 Oktober sampah sudah dipilah dan mengikuti jadwal pengangkutan.
“Persoalan sampah tidak hanya edukasi tapi bagaimana persoalan sampah ini dapat dilakukan dari hulu hingga hilir, sehingga peran bersama dari masyarakat, pemerintahan desa, kecamatan hingga tingkat kota secara bersama-sama dapat kita memberikan manfaat yang baik terhadap lingkungan kita,” katanya. (eka/bi)
SERAHKAN BANTUAN: Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Sekda Ida Bagus Alit Wiradana berfoto bersama usai menyerahkan bantuan sosial pasca-bencana dan santunan duka cita pada masyarakat Kota Denpasar yang terkena musibah pada Jumat (20/9) pagi di Kantor Walikota Denpasar. (Foto: Hms Dps)
Denpasar, baliilu.com – Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara kembali menyerahkan Bantuan Sosial Pasca-bencana dan Santunan Duka Cita dari Pemerintah Kota Denpasar kepada sejumlah masyarakat yang terkena musibah, di Kantor Walikota Denpasar, pada Jumat (20/9) pagi.
Bantuan sosial pasca-bencana dan santunan duka cita kali ini diberikan kepada 15 orang masyarakat penerima bantuan dengan total bantuan sebesar Rp. 562.000.000.
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar senantiasa hadir untuk masyarakat yang terkena musibah melalui bantuan sosial pasca-bencana dan santunan duka cita ini.
Dalam kesempatan yang sama Walikota Jaya Negara juga mengungkapkan rasa prihatin sekaligus berharap bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat serta membantu mereka melalui proses pemulihan baik fisik (bangunan) dan mental.
“Atas nama Pemkot Denpasar, kami menyampaikan rasa prihatin. Kami berharap bantuan yang diserahkan hari ini dapat bermanfaat dan bisa mengurangi beban pasca-bencana,” ujar Walikota Jaya Negara.
Sementara, Sekretaris BPBD Kota Denpasar, Agung Surya yang hadir mewakili Kepala BPBD Kota Denpasar menjelaskan bahwa pemberian bantuan sosial pasca-bencana dan santunan duka cita ini merupakan program berkelanjutan Walikota dan Wakil Walikota Denpasar yang bertujuan meringankan beban masyarakat dan membantu para korban melakukan pemulihan pasca-terkena musibah.
“Proses pemberian bantuan ini didahului dengan proses verifikasi pasca-penanganan kejadian bencana oleh tim BPBD Kota Denpasar, yang kemudian dilanjutkan dengan peninjauan lapangan serta koordinasi dengan penanggung jawab wilayah masing-masing,” katanya.
Sebagai informasi, dari bulan Februari hingga bulan September 2024 ini, Pemerintah Kota Denpasar melalui BPBD telah merealisasikan dan menyalurkan bantuan pasca-bencana dengan total jumlah sebesar 1 miliar lebih kepada 64 penerima yang merupakan warga Kota Denpasar.
“Adapun penerima bantuan ini merupakan korban bencana kebakaran, pohon tumbang, angin kencang, angin puting, banjir, dan juga tanah longsor,” papar Agung Surya. (eka/bi)
BADUNG ANGELUS BUANA: Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama warga Tabanan menyambut penuh antusias kehadiran Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, yang hadir dalam acara Angelus Buana, penyerahan hibah dan bantuan keuangan khusus (BKK) yang berlangsung di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan, Jumat (20/9). (Foto: Hms Dps)
Tabanan, baliilu.com – Dipimpin oleh Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, warga Tabanan menyambut penuh antusias kehadiran Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, yang hadir dalam acara Angelus Buana, penyerahan hibah dan bantuan keuangan khusus (BKK) dari Pemerintah Kabupaten Badung ke Kabupaten Tabanan. Acara tersebut berlangsung di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan, Jumat (20/9).
Dalam acara ini, Bupati Giri Prasta didampingi oleh Ketua DPRD Badung dan Pj. Sekda Badung, serta disambut langsung oleh Bupati Sanjaya, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, dan berbagai pejabat lainnya, termasuk Camat se-Kabupaten Tabanan dan tokoh masyarakat. Kehadiran Bupati Giri ini menjadi momen yang dinanti-nanti oleh warga, mencerminkan semangat kolaborasi antardaerah di Bali.
Bupati Sanjaya dalam sambutannya mengekspresikan kebanggaan dan rasa terima kasihnya kepada Bupati Giri. Ia menyebut Giri Prasta sebagai seorang sahabat dan Bupati semua kabupaten, mengingat kontribusinya yang signifikan terhadap Kabupaten Tabanan melalui program Angelus Buana. ‘‘Beliau telah banyak memberikan bantuan tidak hanya kepada kita di Kabupaten Tabanan, tetapi juga ‘memeluk’ Kabupaten-kabupaten yang ada di Bali,” jelas Sanjaya.
Sanjaya juga menyoroti besarnya dana yang telah dikucurkan oleh Bupati Badung untuk Kabupaten Tabanan. Ia mengungkapkan bahwa pada anggaran induk tahun 2024, Bupati Giri telah mengalokasikan dana sebesar lebih dari 232 miliar rupiah. Selain itu, pada anggaran perubahan tahun 2024, dana tambahan sebesar 108 miliar rupiah juga digelontorkan, menjadikan total dana yang diterima Tabanan untuk hibah dan BKK mencapai 340 miliar rupiah.
Dalam suasana penuh syukur, Sanjaya menambahkan, “Saya selaku Bupati Tabanan beserta seluruh masyarakat ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta atas segala bantuannya kepada masyarakat kami di Kabupaten Tabanan.” Ia berharap melalui program “Angelus Buana”, semua kabupaten di Bali akan merasakan manfaat dan menjaga semangat persaudaraan menyama braya sebagai sebuah ikatan persaudaraan, one island, one management.
Bupati Giri Prasta, dalam kesempatan itu, menyampaikan visi dari program Angelus Buana. “Angelus Buana ini mangda prasida ngemargiang pemerataan ekonomi. Jika pemerataan ekonomi memargi, maka nilai di masyarakat Tabanan ini meningkat. Tujuan akhirnya, saya ingin terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan,” ujarnya. Pernyataan ini menekankan pentingnya keadilan dalam distribusi sumber daya di tengah masyarakat.
Kehadiran kedua Bupati dalam acara tersebut menunjukkan komitmen mereka untuk bekerja sama dalam membangun kesejahteraan rakyat. Dengan dukungan anggaran yang signifikan, diharapkan program-program yang dilaksanakan dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Tabanan dan Bali secara keseluruhan.
Acara tersebut juga menjadi ajang silaturahmi dan penguatan hubungan antara pemerintah kabupaten di Bali. Dengan semangat kolaborasi, diharapkan sinergi antarkabupaten dapat terus terjalin demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Untuk dapat diketahui, jumlah daftar prioritas yang akan menerima hibah perubahan pada 2024 saat itu tercatat sebanyak 195 paket. Sementara jumlah penerima BKK yakni 22 paket dan jumlah total bantuan BKK yakni 35 miliar, selanjutnya total bantuan Hibah Perubahan 2024 yakni 73 miliar dan jumlah keseluruhannya yaitu 108 miliar. (gs/bi)