Badung, baliilu.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, menyambut baik pelaksanaan forum pertemuan Tetra Helix yang diinisiasi oleh Politeknik Negeri Bali sebagai salah satu langkah strategis untuk menyelaraskan pembangunan Bali, khususnya di sektor pariwisata sebagai leading sector, dengan stakeholder kunci yaitu pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas.
Namun,
Wagub Cok Ace berharap
forum ini tidak akan menjadi serimonial belaka, melainkan mampu memberikan
kontribusi nyata terhadap peningkatan sumber daya manusia di Bali. Demikian
disampaikan Wagub Cok Ace saat membuka acara “Industrial Gathering dan
Tetra Helix Forum” dengan tema Pengembangan, Peluang, dan Tantangan SDM
Unggul di Era Milenial Berbasis Pariwisata Hijau (Green Tourism) di Kampus
Politeknik Negeri Bali, Jimbaran-Badung, pada Jumat (17/1).
Lebih
lanjut, Wagub Cok Ace mengatakan bahwa pariwisata Bali terus mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu. Di era disrupsi ini, pariwisata Bali
menghadapi tantangan baru. Perkembangan teknologi dan informasi telah mendorong
trend
pariwisata berkembang menjadi experience-based
tourism dan lebih diminati oleh pengunjung yang berusia lebih muda.
Menurut
Cok Ace, persaingan industri pariwisata pun semakin ketat, sebab pelaku usaha
harus mampu memanfaatkan teknologi dan informasi secara maksimal jika ingin
unggul dari yang lain. Begitu juga dengan sumber daya manusia Bali yang harus
terus mengembangkan kemampuan dan potensi diri agar terserap di industri
pariwisata masa kini.
“Oleh
karena itu, peningkatan kapasitas SDM menjadi elemen kunci yang harus menjadi
perhatian kita bersama,” ujar Wagub Cok Ace yang belum lama ini dinobatkan sebagai
salah satu Guru Besar di Kampus ISI Denpasar.
Di samping itu, menurut Wagub
Cok Ace, pengembangan Green Tourism di Bali harus dibarengi
dengan dukungan dari berbagai pihak. Pertama dari sisi pemerintah dapat memberikan
penguatan kebijakan yang supportif terhadap pembangunan SDM unggul dan mengembangkan
infrastruktur penunjang industri pariwisata, termasuk melalui berbagai
perangkat regulasi dan aturan yang menunjang. Kedua pada sisi industri, dapat menyinergikan
beragam potensi yang dimiliki Bali dan berkontribusi aktif dalam bentuk
pengetahuan, pengalaman praktis, pengaplikasian teknologi dalam rangka
mengembangkan industri pariwisata secara efektif dan efisien serta
berkelanjutan. Ketiga pada sisi akademisi atau institusi pendidikan,
dapat berkontribusi melalui hasil studi dan penelitian tepat guna yang dapat
diaplikasikan untuk pembangunan, khususnya pengembangan pariwisata.
Selain
itu, institusi pendidikan juga merupakan aktor kunci dalam meningkatkan
kualitas SDM yang unggul dan berkarakter budaya. Dan keempat pada sisi komunitas, dapat berkontribusi
secara aktif dalam memberikan masukan bagi kebijakan publik maupun solusi
aplikatif dari berbagai tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk memberikan feedback kepada
pemerintah dan aktor kunci lainnya.
“Besar
harapan saya keempat aktor kunci ini dapat saling bersinergi dengan harmonis
sesuai konsep Tetra Helix dan semoga forum ini menjadi awal momentum yang baik
dalam membangun sinergisitas pembangunan Bali antara pemerintah, industri,
akademisi, dan komunitas lokal,” pungkasnya.
Sementara
itu, Plt. Direktur Jendral Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI Dr. Ir. Patdono Suwignjo menyampaikan apresiasi atas acara dan
forum yang digagas oleh Politeknik Negeri Bali tersebut. Ia menyatakan bahwa, instruksi
Presiden RI saat ini adalah mengembangkan program atau kebijakan yang
memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat terutama dalam peningkatan SDM.
Untuk
itu, ke depan Kemendikbud telah merancang beberapa program, salah satunya terkait pada
pendidikan vokasi seperti Polteknik adalah melakukan pelatihan-pelatihan tidak
hanya terhadap para dosen tetapi juga untuk direktur, mahasiswa serta ke depan 50% dosen yang ada di
politeknik adalah seorang praktisi. Sehingga pengiriman materi pembelajaran
kepada mahasiswa sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Selain
itu, Kementerian berharap
ke depan
dunia industri lebih
aktif untuk masuk dan membantu perguruan tinggi dalam memberikan pembelajaran
kepada mahasiswa.
“Kami
akan mengedepankan program bring industry
to campus, dan untuk mengintensifkan hal tersebut kami juga akan mendirikan
dewan vokasi yang nantinya akan bertugas mengidentifikasi seluruh program yang
ada di PT vokasi di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Untuk
itu, ia berharap hal
tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh seluruh perguruan tinggi vokasi di
Indonesia, sehingga cita-cita dalam menciptakan SDM yang unggul dapat
terlaksana dengan baik.
Dalam
acara yang
dihadiri oleh 400 undangan tersebut, juga dihadiri Direktur Politeknik Negeri
Bali sebagai tuan rumah dan juga para narasumber yang ahli dalam bidangnya guna
melaksanakan dialog interaktif terkait kebutuhan SDM di lapangan. (*/balu1)